Fadli Zon Komentari Kecurangan Pemilu 2019, Sebut Jumlahnya Ribuan
WowKeren/Fernando
Nasional

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon, mengaku bahwa pihaknya kini sedang mengumpulkan data-data kecurangan tersebut.

WowKeren - Paslon Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diketahui telah mendeklarasikan kemenangan mereka di Pilpres 2019. Deklarasi tersebut dilakukan atas dasar hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Tak hanya itu, BPN kini juga berfokus untuk mengawal penghitungan suara Pemilu. Menurut Anggota Dewan Pengarah BPN, Fadli Zon, pihaknya terus mengawal penghitungan suara agar tak terjadi kecurangan.

"Kami mengawal supaya tidak ada kecurangan," jelas Fadli kepada WowKeren saat ditemui di kediaman Prabowo di Kertanegara pada Senin (22/4) malam. "Serta melaporkan kecurangan-kecurangan yang terjadi di daerah-daerah."

Menurut Fadli, terdapat banyak kecurangan dalam Pemilu 2019, jumlahnya bahkan mencapai ribuan. "Banyak sekali, ribuan," ungkap Fadli.

Hal ini didasarkan pada temuan kecurangan tim BPN di lapangan. Fadli mengaku bahwa pihaknya kini sedang mengumpulkan data-data kecurangan tersebut, baik fisik maupun digital.


"Ada timnya yang melakukan (pengumpulan data), baik fisik maupun digital," jelas Fadli. "Terutama sekarang kan masih di tingkat Kecamatan ya, untuk Pleno-Pleno itu. Saya kira banyak juga yang harus dijaga. Misalnya ada perubahan-perubahan dan sebagainya. Upaya-upaya untuk memanipulasi data, mengubah, dan sebagainya."

Tak hanya itu, Fadli juga menuturkan bahwa kecurangan Pemilu terjadi di berbagai tingkat. Mulai dari tempat pemungutan suara (TPS) hingga entri data Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Di TPS ada, di (formulir) C1 ada," ujar Fadli. "Dan ketika diinput di KPU juga kita lihat sudah banyak sekali di media sosial. Jadi kita kumpulkan saja data-data itu terlebih dahulu dalam berbagai bentuk."

Fadli lantas juga sempat mengomentari rencana Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk mengirim utusannya menemui Prabowo. Menurut Fadli, hal itu tidak diperlukan.

"Utusan untuk apa? Tunggu saja hasilnya. Saya kira tidak perlu," tutur Fadli. Meski demikian, Fadli mengaku tidak tahu apakah Prabowo sendiri memiliki rencana untuk menemui utusan TKN Jokowi-Ma'ruf.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru