Muhammadiyah Imbau Jokowi dan Prabowo Segera Bertemu untuk Dinginkan Situasi
Nasional

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa seruan tak hanya datang dari organisasi ini saja, namun juga semua ormas. Pertemuan keduanya diharapkan bisa mendinginkan situasi.

WowKeren - Situasi politik semakin memanas usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi nasional. Kerusuhan 22 Mei pecah di Jakarta hingga menyebabkan banyak kerugian bagi orang-orang.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau agar Capres 01 Joko Widodo alias Jokowi dan Capres 02 Prabowo Subianto segera menggelar pertemuan. Hal itu dimaksudkan untuk mendinginkan situasi yang memanas. Dikatakan Haedar, seruan damai ini tak hanya datang dari Muhammadiyah namun juga ormas lainnya.

"PP Muhammadiyah sejak awal," kata Haedar dilansir Antara pada Kamis (23/5). "Bahkan ormas-ormas Islam bertemu wakil presiden Jusuf Kalla menyampaikan imbauan dan ajakan agar Jokowi dan Prabowo bertemu."

Haedar menilai bahwa dari pernyataan Jokowi dan Probowo, keduanya mengisyaratkan upaya perdamaian untuk menjalin tali silaturahmi. Jokowi sebelumnya telah menyerukan agar situasi yang tidak baik ini segera diakhiri. Begitu pula dengan Prabowo. Bersama Sandiaga Uno, Prabowo menyerukan agar semua pihak tidak mengedepankan kekerasan.


"Mungkin soal waktu saja. Kemarin kita mendengar Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan positif dan ajakan untuk situasi ini diakhiri," jelas Haedar. "Juga Prabowo bersama Sandi juga menyampaikan, semua berdiri di atas konstitusi dan tidak boleh ada kekerasan, harus tetap damai."

Haedar memahami jika dalam berdemokrasi pasti ada yang namanya perbedaan. Setiap orang harus paham untuk menghargai adanya perbedaan pendapat ini. Begitu pula dengan dinamika politik mulai dari kampanye hingga pasca pemilihan. Semua itu telah menjadi bagian yang tak terlepaskan dari proses demokrasi.

"Perbedaan pilihan politik adalah hak demokrasi, dan kita semua harus saling menghormati," tutur Haedar. "Dinamika politik juga selama kampanye sampai terakhir pemilihan dan pasca pemilihan adalah bagian kita dari berekspresi berpolitik dan demokratis."

Tak lupa, Haedar mengingatkan bahwa proses Pemilu harus berakhir dengan bijaksana. "Artinya, kita harus mengakhiri proses Pemilu 2019 ini dengan kearifan dengan tanggung jawab dan kedewasaan, sikap cerdas dan bersatu kembali sebagai keluarga besar bangsa," lanjut Haedar.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait