Jokowi Lepas Kepergian Ani Yudhoyono: Flamboyan Telah Pergi Namun Tetap Hidup di Hati
Twitter/KSPgoid
Nasional

Istilah 'flamboyan' yang digunakan oleh Jokowi merupakan judul puisi yang pernah ditulis SBY untuk Ibu Ani. Puisi tersebut ditulis SBY di Kota Semarang pada 2004 silam.

WowKeren - Presiden Joko Widodo diketahui memimpin prosesi pemakaman Ani Yudhoyono pada Minggu (2/6). Kala melepas kepergian istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut, Jokowi sempat menyebut Ani sebagai "flamboyan".

"Flamboyan telah pergi," tutur Jokowi kala berpidato dalam upacara pemakaman Ibu Ani di TMP Kalibata, Minggu. "Namun akan tetap hidup di hati kita semuanya, rakyat Indonesia yang mencintainya."

Tak hanya itu, Jokowi juga menyebut bahwa Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh wanita terbaik. Selain dinilai sebagai sosok ibu negara yang penuh kasih sayang dan inspirasional, Ibu Ani juga merupakan sosok istri yang selalu setia mendampingi SBY sang suami.

"Almarhumah adalah istri yang sangat setia dalam suka dan duka," ungkap Jokowi. "Melewati hari-hari yang tidak mudah dalam mendampingi Presiden keenam RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dalam membangun bangsa negara yang kita cintai."


Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut lantas mengajak masyarakat Indonesia untuk berterima kasih kepada Ibu Ani. Jokowi juga berharap agar keluarga Ibu Ani dapat diberi ketabahan atas kepergiannya.

"Kepada keluarga almarhumah yang ditinggalkan, Presiden keenam RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga," ujar Jokowi. "Semoga Allah senantiasa memberi ketabahan dan kesabaran serta menerima kepergian almarhumah dengan ikhlas dan tawakal."

Di sisi lain, istilah "flamboyan" yang digunakan oleh Jokowi merupakan judul puisi yang pernah dibuat SBY untuk Ibu Ani. Puisi tersebut ditulis SBY di Kota Semarang pada 2004 dan sempat diunggah ke akun Facebook pribadinya pada 2013 silam.

"Flamboyan, kembang Merah di ujung kota. Menunggu sapa angin utara. Atau langkah kuda penarik kereta. Pembawa berita dan simponi cinta," demikian kutipan puisi karya SBY tersebut. "Flamboyan, kaulah yang dirindukan sang pengembara. Yang menapaki harinya tanpa huru-hara. Hingga puncak almamater para ksatria. Jika bungamu jatuh berguguran dalam semerbak wangi sinar pesona. Kau ucapkan selamat datang pada pengembara berpedati tua yang tak henti berucap bahagia. Karena perjalanan panjangnya tidak sia-sia berakhir di batas kota."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait