Steve Emmanuel ternyata pernah menjalani rehabilitasi ketergantungan narkoba bersama dengan Dipo Latief. Nikita Mirzani sendiri pernah menyindir Dipo sebagai seorang pecandu narkoba.
- Eva Ayu Rahmawati
- Selasa, 11 Juni 2019 - 13:43 WIB
WowKeren - Steve Emmanuel kembali menjalani sidang lanjutan terkait kasus narkoba yang menjeratnya. Dalam sidang yang digelar pada Senin (10/6) tersebut, Steve mencabut sejumlah poin dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Hal tersebut dikarenakan Steve mengaku kondisinya sedang tak stabil saat membuat BAP. Beberapa poin BAP yang dicabut Steve terkait dengan kepemilikan kokain dan asal mula barang haram tersebut. Dalam sidang tersebut, pihak Steve juga menghadirkan saksi bernama Richard Claporth, seorang terapis rehabilitasi narkoba.
Saat memberikan keterangan sebagai saksi, Richard sempat menyebutkan mana Dipo Latief yang pernah direhabilitasi bersama Steve di tahun 2015 silam. Hal ini menguatkan pernyataan Nikita Mirzani yang juga mantan istri Dipo beberapa bulan lalu. Nikita yang sedang berseteru dengan Dipo kala itu memberikan sindiran terhadap pria pecandu narkoba.
"Iya waktu itu anaknya pak Latief, Dipo Latief juga saya rehab bersamaan dengan Steve bulan Mei," ungkap Richard dalam kesaksian di dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (10/6). "Kalau enggak salah, bulan puasa waktu itu."
Lebih lanjut, Richard mengaku bahwa ia memiliki anak yang juga kecanduan narkoba jenis kokain seperti Steve. Akan tetapi, Steve kala itu belum mau direhabilitasi kala itu dan hanya meminta Richard melakukan hipnoterapi.
"Rupanya anak saya dan Steve sama-sama menggunakan narkotika jenis kokain. Hingga pada akhirnya tahun 2015, Steve diminta untuk diobati tetapi tidak mau di rehab," jelas Richard. "Akhirnya saya lakukan hipnoterapi dengan melakukan detoks kepada Steve."
Mengenai status Steve, Richard menegaskan bahwa mantan suami siri Andi Soraya tersebut hanyalah seorang pemakai, bukan pengedar narkoba. "Dia pemakai. Bukan pengedar, saya tahu dia pemakai. Dan harus direhab, seharusnya," pungkas Richard.
(wk/evaa)
