Ini Kata Kepala BNPT Soal Mantan Kombatan ISIS Minta Pulang ke Indonesia
Instagram/bnptri
Nasional

Permintaan pulang oleh WNI eks kombatan ISIS ini ramai diperdebatkan. Banyak pihak yang mengaku kontra karena khawatir potensi terorisme dan radikalisme di Indonesia akan meningkat.

WowKeren - Permohonan pulang oleh Warga Negara Indonesia (WNI) eks kombatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memang menjadi perdebatan. Banyak pihak yang enggan mereka kembali ke Tanah Air karena khawatir akan meningkatkan potensi terorisme dan radikalisme di Indonesia.

Namun sepertinya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius punya pemikiran lain. Ia menilai pemerintah perlu memberikan kesempatan kedua bagi mantan kombatan ISIS yang masih terjebak di Suriah. Menurut pertimbangannya, opsi memulangkan mereka lebih aman daripada opsi-opsi lain.

"Jangan dengan kekerasan juga semuanya. Kenapa? Kekerasan itu menimbulkan kebencian-kebencian baru," kata Suhardi di Gedung Tempo Institute, Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa (9/7). "Sesuatu yang keras kita hantam saja hancur dia, tapi pecahannya akan jadi sel-sel baru."

Menurutnya cara-cara kekerasan untuk melawan ideologi kekerasan tidak akan berhasil. Ia lebih optimis untuk mengedepankan pendekatan yang lembut kepada para mantan kombatan itu.

"Konsep saya, masuk kita pelan-pelan. Kita lembutkan mereka dari dalam," ujarnya, dilansir dari Liputan6, Rabu (10/7). "Jangan dihancurkan, dihancurkan betul hancur tapi pecahannya akan menjadi sel-sel baru."


Lebih lanjut ia tuturkan, pihaknya akan terus memantau eks ISIS itu jika memang sudah kembali ke Indonesia. Ia pun berupaya akan menciptakan lingkungan yang kondusif, supaya ideologi mereka bisa dimatikan perlahan-lahan. Terkait dengan lamanya proses deradikalisasi, Suhardi menyebut diperlukan waktu yang cukup panjang.

"Sentuhan kita deradikalisasi di dalam dan luar lapas, termasuk keluarganya. Jangan dilepas," terangnya. "Pemerintah daerah juga tolong jemput mereka. Kasih akses. Kalau nakal kita jemput lagi. (Tetapi) kita isolasi dulu sampai kita yakin bisa kita lepas."

Suhardi pun mengaku memahami pro dan kontra yang ada. Namun ia berharap perdebatan itu semestinya tak mengesampingkan fakta bahwa mereka juga manusia.

Terlebih mereka juga memiliki sanak saudara di Indonesia. Ditambah sebagian dari mereka merupakan anak-anak dan perempuan.

"Coba kita berempati, kalau itu keluarga teman-teman di sini apakah setuju (tidak dipulangkan)?" katanya. "Ini tidak mudah, ini bukan sekadar memulangkan orang."

Sebelumnya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga mengomentari permintaan ini. Ia mengajukan syarat yang wajib dipenuhi oleh seluruh mantan kombatan ISIS tersebut apabila ingin kembali ke Tanah Air. Mereka diharuskan untuk berikrar setia kepada Pancasila.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait