Warga Resah Soal 'Kuburan' Bus TransJakarta di Bogor, Pemilik Lahan Ngaku Hanya Dititipi
Nasional

Lahan kosong milik seorang warga bernama Sugianto di daerah Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diisi oleh ratusan 'bangkai' bus TransJakarta yang mangkrak sejak Juni 2018 lalu.

WowKeren - Ratusan unit bus TransJakarta terbengkalai di lahan kosong milik seorang warga bernama Sugianto di daerah Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Menurut Camat Dramaga, Adi Heryana, para warga yang tinggal di sekitar lokasi mulai resah dengan "kuburan" bus TransJakarta tersebut.

"Iya sempat resah, keberatan, karena datang bus tanpa diketahui secara berturut-turut setiap malam," tutur Adi dilansir Kumparan pada Senin (29/7). "Khawatir juga itu jadi objek pencurian seperti itu."

Meski warga telah mengeluhkan perihal tersebut, Adi mengaku masih belum bisa melakukan banyak hal. Pasalnya, keluhan warga dinilai masih dalam tahap wajar.

"Sementara ini kami memang tidak ada komplain dari masyarakat," ujar Adi. "Kalau saat ini tidak mengganggu masyarakat, ya tentunya kami juga tidak akan berbuat banyak."


Adi sendiri rupanya telah mencoba berkoordinasi dengan pihak kurator serta pemilik lahan tersebut. Sayangnya, mereka tidak mendapat respons positif.

"Kami juga akan mencoba untuk bisa menghubungi kurator atau pemiliknya berkaitan dengan masalah penyimpanan bus TransJakarta ini," jelas Adi. "Jadi hanya dapat surat balasan, itu saja saat tahun 2018, yang menjelaskan bahwa bus ini milik PT Adi Teknik Equipindo dan sedang dalam proses persidangan dan sebagainya."

Adi menambahkan bahwa bus itu hanya dititipkan di lahan milik Sugianto. "Ternyata balasan surat dari kurator menyatakan ini sebatas untuk penyimpanan aset, jadi tidak memerlukan izin dari pihak instansi pemerintah, jawabannya seperti itu, kami juga jadi tidak bisa berbuat apa-apa," ungkap Adi.

Terkait dengan Sugianto sang pemilik lahan, Adi tidak mengetahui secara pasti. Pasalnya, Sugiarto jarang menilik lahannya yang kini telah menjelma menjadi "kuburan" ratusan unit bus tersebut. "Namanya Pak Sugi, Pak Sugianto. Kayaknya domisili di Jakarta, dia jarang ada di lokasi," tutur Adi.

Sementara itu, Adi juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kabupaten Bogor. "Paling tidak kami sudah menyampaikan laporan ke pihak kabupaten, nanti kita menunggu petunjuk dari kabupaten harus seperti apa, karena kalau berkenaan dengan perizinan, memang izinnya harus dari pemda bukan kecamatan yang mengeluarkan. Kalau kecamatan hanya menjaga supaya situasi kondusif, supaya masyarakat enggak resah," pungkas Adi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru