Camila Cabello Sebut Taylor Swift Frustrasi Akibat Konflik dengan Scooter Braun
Getty Images/Dia Dipasupil/Rich Fury
Selebriti

Pelantun 'Havana' itu menyebut bahwa seorang musisi harus bekerja seperti budak demi bisa menciptakan sebuah karya. Sehingga sangat konyol jika mereka tak mendapat hak atas karya tersebut.

WowKeren - Kisruh yang terjadi antara Taylor Swift dan Scooter Braun pada awal bulan Juli lalu memang menggemparkan banyak pihak. Terlebih, sejumlah selebriti tak segan untuk ikut campur dan memilih pihak siapa yang ingin mereka dukung. Salah satunya adalah Camila Cabello.

Belum lama ini, Camila turut buka suara mengenai kasus yang membelit Taylor. Dalam wawancara dengan Variety, pelantun "Havana" ini mengklaim jika dirinya ikut merasakan betapa frustrasinya Taylor Swift saat ini.

"Seseorang yang berada di posisinya (Taylor), aku tidak bisa membayangkan berapa kali dia dikecewakan orang orang lain, atau dikecewakan oleh teman-temannya yang hanya ingin memanfaatkannya, atau orang yang hanya ingin berteman dengannya," tutur pelantun "Never Be The Same" ini.

"Aku bahagia bisa berada di sana untuknya, dan menjadi seseorang yang seperti, 'Meskipun tidak populer, aku memilikimu. Aku sahabatmu," lanjut mantan personel Fifth Harmony ini.


"Sedangkan untuk masalah dengan Scooter, aku bisa merasakan rasa frustrasinya. Mendapat perlakukan seperti itu dan tidak bisa memiliki masternya? Itu menyebalkan. Saat kau pikir tentang bagaimana para musisi harus menjadi budak demi membuat karya-karyanya, dan kemudian tak bisa memilikinya. Itu semacam konsep yang konyol," tambahnya lagi.

Di sisi lain, konflik ini sebenarnya bermula saat perusahaan Ithaca Holdings LLC milik Scooter Braun mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Big Machine Records dengan nominal sebesar USD 300 juta. Kesepakatan ini tentunya mau tak mau juga mencakup hak atas seluruh katalog musik alias master milik Taylor.

Katalog musik milik Taylor ini tentunya meliputi karyanya sejak awal kariernya hingga tahun 2017 lalu, termasuk enam albumnya selama masih bernaung di bawah nama Big Machine Records. Diketahui, musisi cantik tersebut memang baru saja pindah label rekaman ke Republic Records dan Universal Music Group (UMG) pada 2018 lalu.

"Selama bertahun-tahun aku bertanya, memohon kesempatan untuk memiliki pekerjaanku (karyaku)," tulis Taylor melalui akun Tumblr miliknya. "Sebaliknya aku diberi kesempatan untuk mendaftar kembali ke Big Machine Records dan 'mendapatkan' satu album kembali pada suatu waktu, satu untuk setiap album baru yang aku masukkan."

Dalam lanjutan keterangannya, pelantun "You Need To Calm Down" tersebut juga tak segan untuk mengungkapkan alasan kenapa ia memilih meninggalkan Big Machine Records, yang telah menaunginya sejak 2006 silam. "Aku berjalan pergi karena aku tahu begitu aku menandatangani kontrak itu, Scott Borchetta (pemilik Big Machine Records) akan menjual label, dengan demikian menjualku dan masa depanku. Aku harus membuat pilihan luar biasa untuk meninggalkan masa laluku," lanjutnya.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru