Zakir Naik Akhirnya Diperiksa Polisi Malaysia Selama 7 Jam Gara-Gara Pernyataan Rasis
Dunia

Kepolisian Diraja Malaysia memang tengah menyelidiki Zakir atas dugaan pelanggaran pasal 504 UU Pidana Malaysia. Kepolisian Diraja Malaysia juga telah menerima 115 laporan soal Zakir.

WowKeren - Tokoh Islam asal India, Zakir Naik, diketahui tengah menuai kontroversi di Malaysia. Usai Zakir mengeluarkan pernyataan yang dinilai menyinggung ras dan agama tertentu, sejumlah petinggi negara di negeri jiran tersebut memintanya agar dideportasi.

Kepolisian Diraja Malaysia lantas memeriksa Zakir terkait pernyataan kontroversialnya tersebut. Zakir dilaporkan menjalani pemeriksaan polisi selama 7 jam.

Dilansir media lokal Malaysia The Star dan Malay Mail pada Sabtu (17/8), Zakir diperiksa di markas besar Kepolisian Diraja Malaysia di Bukit Aman, Kuala Lumpur. Ia diperiksa usai salat Jumat (16/8) hingga pukul 20.15 waktu setempat.

Meski pihak kepolisian belum merilis pernyataan resmi terkait penyelidikan Zakir, ulama tersebut diyakini telah diperiksa oleh Divisi Investigasi Kriminal (CID) pada Kepolisian Diraja Malaysia. Dalam foto-foto media lokal Malaysia, Zakir tampak mengenakan kemeja dan kopiah berwarna putih saat meninggalkan Bukit Aman.


Sementara itu, Kepolisian Diraja Malaysia memang tengah menyelidiki Zakir atas dugaan pelanggaran pasal 504 UU Pidana Malaysia. Pasal ini mengatur soal tindak penghinaan secara sengaja dengan niat untuk memprovokasi demi merusak perdamaian. Kepolisian Diraja Malaysia juga telah menerima 115 laporan soal Zakir.

Kekisruhan ini bermula ketika Zakir Naik membandingkan kaum minoritas di Malaysia dan India. Ia menyebut umat Hindu sebagai minoritas di Malaysia memiliki "hak seratus kali lipat" daripada Muslim yang juga merupakan minoritas India.

Tak hanya itu, Zakir Naik juga pernah menyatakan etnis Tionghoa hanyalah "tamu" di Malaysia. Zakir Naik menilai etnis Tionghoa seharusnya dipulangkan ke asalnya.

Pernyataan Zakir tersebut menjadi kontroversi lantaran isu ras dan agama adalah hal yang sangat sensitif di Malaysia. Seorang politikus Malaysia dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) Dr Afif Bahardin lantas mendorong Zakir untuk meminta maaf terkait pernyataannya.

"Apa yang dia katakan melanggar batasan sopan santun dan etika dari seorang pria yang saat ini mencari perlindungan di negara kita," ucap Afif Bahardin dalam pernyataannya seperti dilansir dari The Star, Jumat (16/8). "Saya mendorongnya untuk segera meminta maaf kepada warga Malaysia dan menghentikan aktivitas yang bisa mengundang polemik dan merusak keselarasan dalam masyarakat Malaysia."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru