Inikah Alasan Kenapa Disney Tak Bisa Beli Sony untuk Dapatkan Lisensi Spider-Man?
Sony Pictures
Film

Sebelumnya, para penggemar ramai meminta agar Disney turut mengakuisisi Sony untuk mendapatkan lisensi penuh atas karakter Spider-Man, seperti yang mereka lakukan pada Fox.

WowKeren - Kerja sama Marvel Studios dan Sony Pictures Entertainment telah resmi berakhir. Akibat hal ini, karakter Spider-Man pun akhirnya ditarik dari Marvel Cinematic Universe (MCU) dan kembali ke Sony Spider-Verse.

Rampungnya kerja sama Sony dan Marvel ini tentunya meredupkan prospek kemitraan Spider-Man di franchise MCU. Padahal dalam film "Spider-Man: Far From Home", sebagian besar cerita berfokus pada kemungkinan Spider-Man (Tom Holland) yang bakal menggantikan Tony Stark (Robert Downey Jr.) sebagai jenius teknologi di tim Avengers.

Para penggemar pun tak ayal memberikan protes keras atas kesepakatan ini. Sebagian besar tentunya tak rela jika karakter Spider-Man maupun Tom Holland harus angkat kaki dari MCU. Bahkan ada pula yang meminta agar Disney turut mengakuisisi Sony untuk mendapatkan lisensi penuh atas karakter Spider-Man, seperti yang mereka lakukan pada Fox.

Namun rupanya, hal tersebut merupakan suatu hal yang mustahil dilakukan. Mengakuisisi Sony memang terlihat sebagai keputusan riskan bagi Disney, karena selain Spider-Man, Disney diharuskan membeli lisensi film "The Karate Kid", "Jumanji", "Men in Black", "Ghostbusters" dan banyak lagi yang pastinya akan merogoh kocek yang dalam.

Dengan Disney yang baru saja melakukan pembelian besar-besaran usai mengakuisisi Fox pada Maret lalu, tentunya langkah ini bisa dibilang cukup mustahil. Kendala lain yang muncul adalah citra Disney di mata publik yang dinilai begitu bernafsu untuk memonopoli industri perfilman dunia.

Sejauh ini, Disney sudah membawahi Pixar, Marvel Studios, hingga Fox. Mereka pun memiliki lisensi sejumlah franchise film unggulan seperti MCU, X-Men, Avatar, Star Wars, dan masih banyak lagi.


Penyebab lainnya adalah pihak Sony yang sepertinya tak akan pernah melepaskan Spider-Man lantaran karakter tersebut menjadi satu-satunya "tambang emas" bagi mereka. Diketahui, lisensi Spider-Man dibeli dari Marvel Entertainment pada 1985 dan sempat berpindah ke sejumlah perusahaan sampai akhirnya jatuh ke tangan Sony.

Kala itu Sony membeli lisensi karakter Spider-Man seharga USD 10 juta ditambah 5 persen dari pendapatan kotor setiap film Spider-Man. Pada tahun 2015, Spider-Man akhirnya diboyong ke MCU. Sony pun berbaik hati dengan menyepakati penanggungan semua biaya produksi film dengan pembagian keuntungan seperti pada tahun sebelumnya, dengan catatan Marvel mendapat seluruh laba penjualan merchandise Spider-Man.

Misalnya adalah film "Spider-Man: Homecoming" yang berhasil meraup pendapatan sebesar USD 880 juta. Ini berarti Marvel hanya mendapat USD 44 juta, lima persen dari total keuntungan.

Dalam kesepakatan mereka, Marvel diizinkan untuk menampilkan karakter Spider-Man di 3 film team-up MCU, yakni "Captain America: Civil War", "Avengers: Infinity War", serta "Avengers: Endgame". Sedangkan Sony juga boleh memunculkan karakter Tony Stark dan Nick Fury ke dua film solo Spider-Man, yakni "Spider-Man: Homecoming" serta "Spider-Man: Far From Home".

Hanya saja. belakangan ini terungkap bahwa Disney dan Marvel meminta pembagian yang lebih besar yakni 50 persen keuntungan penjualan film. Mereka juga mengajukan untuk membiayai separuh dari biaya produksi seri lanjutan "Spider-Man: Far From Home" di masa mendatang. Namun gagasan tersebut langsung ditolak mentah-mentah oleh Sony.

Alhasil, kontrak mereka pun akhirnya berakhir lantaran kedua studio tidak menemukan kesepakatan. Kini Spider-Man sendiri resmi kembali ke Sony dan menjadi bagian dari Spider-Verse. Kabarnya, karakter Spider-Man nantinya akan dimunculkan dalam film "Venom" yang siap dirilis pada 2020.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait