Ini Tanggapan Direktur Djarum Foundation Soal Sindiran 'Anak Kecil' Kak Seto
Nasional

Kak Seto sempat menyindir keputusan PB Djarum yang menghentikan audisi beasiswa bulutangkisnya sebagai aksi anak kecil yang ngambek. Direktur Djarum Foundation menanggapi sebagai berikut.

WowKeren - Konflik yang terjadi di antara Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan PB Djarum masih dibicarakan. Semuanya berawal dari teguran KPAI yang mengatakan jika PB Djarum telah melakukan eksploitasi anak melalui audisi beasiswa bulutangkis yang digelarnya tiap tahun untuk mempromosikan produk rokok mereka.

Hingga akhirnya PB Djarum memutuskan untuk menghentikan audisi beasiswa bulutangkis tersebut. Keputusan PB Djarum tersebut nyatanya ikut dikomentari oleh psikolog sekaligus pemerhati anak, Seto Mulyadi.

Menurut pria yang akrab dipanggil Kak Seto itu keputusan PB Djarum seperti anak kecil yang ngambek. "Saya melihat ini kok kayak anak kecil yang sedang ngambek," ujar Seto, Minggu (8/9) malam.

Menanggapi perkataan Kak Seto tersebut, Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menegaskan jika keputusannya untuk menghentikan audisi beasiswa bulutangkis itu bukan keputusan mendadak. Ia juga menyebutkan jika dirinya sudah berumur dan bukan sosok anak kecil yang cengeng.


Melalui acara talkshow bersama Aiman di Kompas TV, Yoppy Rosimin menegaskan kalau keputusan menghentikan audisi ini telah melalui proses yang panjang. "Ya, audisi umum 2020 off, Djarum pamit. Karena sudah melalui proses panjang, sudah berapa kali ketemu, rapat koordinasi, semua tidak bisa menghasilkan solusi yang tepat," kata Yoppy Rosimin.

Yoppy kemudian mengatakan jika Djarum Badminton Club adalah perkumpulan bulu tangkis, dan audisi umum adalah event olahraga dan bukannya produk tembakau. "Sayang pihak lain mengatakan bahwa Djarum Badminton Club adalah produk tembakau," katanya.

"(Kami) Tidak pernah ketemu. Akhirnya terakhir tanggal 4 September, kita di rakor dengan difasilitasi oleh Menkopolhukam, di sana semua kepentingan hadir termasuk dari Kemenpora dan KPAI, dan lainnya, dan pada saat itu kesepakatannya atau solusinya adalah bahwa undang-undang itu adalah zero tolerant kepada Djarum," jelas Direktur Djarum Fondation itu.

Karena tak ingin melanggar undang-undang yang sudah ada, maka Yoppy mengambil keputusan untuk menghentikan audisi umum tersebut. "Karena zero tolerant saya cuma minta dua, pertama saya minta audisi ini dijalankan sampai 2019 sebagai ibaratnya saya pamitan dengan anak-anak, yang kedua saya memutuskan audisi umum 2020 sementara off," jelasnya.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait