Ratusan Ikan Mati Di Maluku Buat Warga Resah Soal Gempa, Begini Penjelasan LIPI
Nasional

Ratusan ikan mati mendadak di Maluku. Hal tersebut membuat warga khawatir jika itu adalah pertanda buruk mengenai gempa yang kerap terjadi akhir-akhir ini. LIPI pun akhirnya menjelaskan alasan fenomena tersebut.

WowKeren - Gempa yang terjadi di Maluku baru-baru ini membuat warga setempat resah. Pasalnya, tak hanya sekali, gempa yang memakan puluhan korban jiwa dan ribuan rumah rusak tersebut pun diikuti oleh gempa susulan yang terjadi ribuan kali. Hal tersebut membuat pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat bencana hingga 9 Oktober lalu.

Gempa yang berulang kali terasa itu pun membuat warga setempat trauma dan memutuskan untuk tinggal di posko pengungsian selama beberapa hari. Tak hanya itu, fenomena matinya ratusan ikan dan biota laut lain yang terdampar di Desa Lelingulan, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanibar pun membuat warga semakin resah.

Kejadian tersebut terjadi para Sabtu (12/10) kemarin. Melihat kejadian aneh tersebut, warga pun menghubungkannya dengan gempa di Maluku yang tengah terjadi akhir-akhir ini.

“Kejadiannya itu baru Sabtu kemarin, cuma masalahnya kita khawatir karena beredar informasi kejadian itu berkaitan dengan gejala alam,” ujar salah satu warga yang bernama Herman Barutresia. “Isu beredar rupa-rupa macam, bikin kita khawatir dan takut, tapi kita percaya pada Tuhan saja."

Menanggapi hal tersebut, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon, Nugroho Dwi Hananto memastikan bahwa fenomena tersebut tidak berhubungan dengan musibah gempa. Menurutnya, ada berbagai kemungkinan yang bisa menyebabkan ikan-ikan dan biota laut itu mati terdampar.


Nugroho mengatakan bahwa kejadian tersebut bisa karena fenomena upwelling. Fenomena tersebut terjadi ketika air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan akibat pergerakan angin di atasnya.

Selain itu, fenomena ini juga bisa terjadi akibat perubahan suhu atau gejolak dibawah permukaan air laut. Hal tersebut menyebabkan arus air berbalik ke atas dengan cepat sehingga membuat ikan terdampar dan mati.

“Itu bisa saja terjadi, jadi jangan kita hubung-hubungkan dengan gempa ini yang penting, soalnya kalau kita lihat di Ambon ada apa-apa disebarkan kan orang panik naik ke gunung lagi ini yang tidak boleh,” katanya yang dilansir oleh Kompas pada Minggu (13/10).

Nugroho pun mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penelitian di desa tersebut untuk mengetahui penyebab pasti ikan-ikan dan biota laut di pantai desa tersebut mati terdampar. Ia pun kembali menegaskan agar masyarakat tidak perlu khawatir karena fenomena tersebut tidak ada hubungannya dengan gempa yang terjadi akhir-akhir ini.

“Iya kita akan teliti karena itu tugas kita cuma kalau Tanimbar kita butuh waktu ke sana karena jauh dari Ambon ke sana," kaya Nugroho. "Tapi sekali lagi kejadian itu tidak ada kaitan dengan gempa, jadi masyarakat tidak perlu panik dan menghubung-hubungkan kejadian itu dengan gempa."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait