Ajak Masyarakat Sukseskan Pelantikan Presiden 20 Oktober, Rektor Unair: Sebagai Ukuran Keberadapan
Nasional

Rektor Unair Prof M Nasih mengajak seluruh masyarakat untuk turut mensukseskan pelantikan Presiden 20 Oktober mendatang. Hal ini agar Indonesia mendapatkan citra yang baik serta sebagai ukuran keberadapan suatu bangsa.

WowKeren - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024 tinggal menghitung hari. Pelantikan tersebut diagendakan terlaksana pada Minggu, 20 Oktober 2019 sore mendatang.

Rektor Unair Prof M Nasih mengajak seluruh masyarakat turut mensukseskan pelantikan Presiden dan Wapres RI pada 20 Oktober nanti. Menurutnya, hal ini dapat menjadi tolak ukur kedewasaan masyarakat di mata dunia.

"Ini salah satu ukuran keberadapan kemajuan dan atau kemanusiaan negara itu bisa dilihat dari seberapa baik, lancar, damai event kenegaraan seperti pelantikan presiden," kata Nasih di Surabaya, Kamis (17/10). "Oleh karena itu tentu kami mengajak semua pihak termasuk kepada kawan-kawan mahasiswa, buruh, anggota dewan, seluruh masyarakat untuk bisa bersama-sama menunjukan kepada dunia, bahwa Indonesia negara maju dan beradab."

Jika pelantikan Presiden nantinya berjalan sukses, maka Indonesia nantinya akan dipandang sebagai negara yang beradab dan saling menghormati. Nasih juga mengajak agar semua pihak bisa menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik.


Menurutnya, kebiasaan berbeda pendapat itu merupakan hal biasa. Namun jangan sampai dunia memandang jelek Indonesia hanya karena kejadian di pelantikan presiden.

"Sehingga acara kenegaraan berlangsung sangat baik. Pandangan dunia terhadap Indonesia juga baik," tambah Nasih. "Hanya kemudian kalau ada apa-apa dengan (pelantikan Presiden) ini penilaian masyarakat luar akan jelek."

Namun, jika pelantikan Presiden mendatang tidak berjalan lancar maka dampaknya tak hanya ada pada pemerintahan. Namun juga akan dirasakan seluruh masyarakat.

"Kemudian kalau ada apa-apa dengan ini, penilaian masyarakat luar akan jelek. Dampaknya bukan pada pemerintahan. Dampaknya pada seluruh masyarakat, rakyat, termasuk mahasiswa," paparnya. "Oh ternyata Indonesia hanya begitu saja, ternyata masih terbelakang, kalau sampai ada apa-apa dengan mekanisme masalah kenegaraan seperti itu."

Nasih membantah jika imbauan ini diartikan sebagai larangan untuk mahasiswanya melakukan aksi demonstrasi pada pelantikan Presiden nanti. Tapi ia yakin jika keadaan Surabaya nantinya akan tetap aman. "Tidak ada larangan. Insya Allah Surabaya aman," pungkasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait