Ormas Projo Pamit Bubar Usai Dukung Jokowi 2 Kali Pilpres, Gara-Gara Prabowo?
Nasional

Ketua Umum Ormas Projo, Budi Arie Setiadi, mengaku bahwa tugas organisasinya sudah selesai setelah mendukung Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2014 dan 2019.

WowKeren - Salah satu kelompok relawan pendukung Joko Widodo, yakni ormas Projo, akhirnya pamit untuk membubarkan diri. Ketua Umum Ormas Projo, Budi Arie Setiadi, mengaku bahwa tugas organisasinya sudah selesai setelah mendukung Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019.

"Terima kasih atas kerja samanya selama ini. Tugas Projo sudah selesai hingga pelantikan 20 Oktober 2019," ujar Budi dilansir Tempo pada Rabu (23/10). "Selamat bekerja pemerintahan Jokowi - KMA (Kiai Ma'ruf Amin) dan Kabinet Indonesia kerja."

Budi menyebut bahwa Projo merasa ikhlas apabila memang sudah tidak dibutuhkan lagi keberadaannya oleh Jokowi. Ia pun meminta maaf apabila organisasinya memiliki kesahalan selama ini.

"Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan selama ini. Izin pamit untuk kembali ke kehidupan awal," tutur Budi. "Tugas politik Projo mengawal Jokowi dua periode sudah selesai."

Melansir detikcom, Budi tidak mengungkapkan detail alasan yang membuat Projo berpamitan meninggalkan Jokowi. Namun kala ditanya lebih dalam, Budi justru membagikan sebuah meme.


Meme tersebut menampilkan ilustrasi Jokowi dan Prabowo Subianto. Menteri Pertahanan yang baru dilantik tersebut tampak memberikan hormat kepada Jokowi.

Selain itu, meme tersebut juga dilengkapi oleh tulisan soal Projo. "Siap, Presiden! Projo kita suruh bubar saja karena sudah jadi Projowo alias Pro Jokowi Wowo," demikian tulisan di meme tersebut.

Kabar pembubaran tersebut juga dibenarkan oleh Sekjen Projo, Handoko. "Rencananya begitu (dibubarkan hari ini)," ujar Handoko.

Menurut Handoko, Projo menangkap sinyal kekecewaan dari relawan akar rumput Jokowi terkait pemilihan Menteri di Kabinet periode keduanya. Salah satunya adalah pemilihan Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dinilai tidak berperan besar dalam pemenangan Jokowi.

Tak hanya itu, Partai Gerindra yang jelas-jelas merupakan lawan politik Jokowi dalam 2 gelaran Pilpres juga dimasukkan ke dalam kabinet. "Ada nama-nama yang selama ini menjadi die-hard Pak Jokowi yang loyal dan cakap namun tidak mendapat tempat di kabinet," terang Handoko.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru