Sebelum Ditembak, Korban Anak Bupati Majalengka Sudah Disergap Puluhan Pria
Nasional

Anak Bupati Majalengka, Irfan Nuralam diketahui telah menembak seorang kontraktor bernama Panji Pamungkasandi pada Minggu (10/11) malam. Panji yang merupakan korban peristiwa tersebut pun menceritakan kronologi kejadiannya.

WowKeren - Anak dari Bupati Majalengka Karna Sobahi yang bernama Irfan Nuralam dikabarkan telah menembak seorang kontraktor bernama Panji Pamungkasandi. Insiden yang terjasdi di sebuah rumah toko (ruko) di kawasan Cigasong, Majalengka, pada Minggu (10/11) malam itu disebabkan karena korban menagih uang proyek.

Akibat dari kejadian tersebut, Panji harus mendapatkan enam jahitan di tangan kirinya. Ia pun menceritakan kronologi peristiwa penembakan tersebut.

Panji mengaku bahwa dirinya sempat mendengar dua kali letusan sebelum diintimidasi yang berakhir dengan penembakan di halaman ruko yang merupakan tempat kejadian. "Pada hari Minggu ya, kita pergi ke kediamannya Irfan, tepatnya Magrib setelah kita salat berjemaah," ujar Panji, Selasa (12/11). "Di sana kita diarahkan orang Pak Irfan untuk pindah ke ruko milik Pak Irfan."

Kemudian, Panji bersama ke-11 rekannya tiba di ruko milik Irfan pukul 19.30 WIB. "Sebelum ke Majalengka, saya ke Indramayu dulu. Menjemput tenaga sipil, karena ada proyek di sana," ujarnya.


Setelah menunggu selama 4 jam, Panji pun ketiduran di dalam mobil hingga pukul 23.30 WIB. Pada saat itu suasana di sekitar ruko sudah dipenuhi sekitar 30 orang yang datang dari sisi kiri dan kanan. Panji yang melihat beberapa pekerjanya terlibat perkelahian dengan puluhan pria tak dikenal pun merasa heran.

"Saya dibangunkan oleh teman saya, kemudian saya dibawa ke luar oleh orang Irfan. Saya bilang tunggu, saya pakai sepatu dulu," katanya. "Setelah keluar, saya dikaleng Irfan dan diancam dengan pistol yang ia tenteng di tangan kanan. Saat itu tangan Irfan sudah siap menarik pelatuk senjata api tersebut, refkleks saya menghindar."

Kendati demikian, telapak tangan Panji justru terkena sambaran peluru tersebut. "Pelurunya meleset, malah mengenai paha kiri orangnya Irfan," sambungnya.

Setelahnya, Irfan mengajak Panji masuk ke ruangannya. "Di sana, dia melemparkan uang Rp 500 juta, diinjak-injak. Darah saya yang berceceran jatuh ke uang itu," paparnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait