Nama Big Hit Dicatut untuk Penipuan Konser BTS di Indonesia dan Negara Lain
Facebook/bangtan.official
Selebriti

Dua orang dilaporkan memalsukan dokumen dan logo Big Hit untuk menipu korban dalam menginvestasikan dana puluhan miliar dalam konser BTS mendatang. Simak respons agensi.

WowKeren - Nama Big Hit Entertainment kembali dicatut untuk penipuan. Kamis (14/11), seorang sumber dari industri mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan produksi ditipu oleh orang dalam yang berpura-pura menjadi afiliasi agensi BTS (Bangtan Boys) itu.

Dengan menggunakan popularitas BTS, individu yang dikenal sebagai K dan D dilaporkan memalsukan dokumen dan logo Big Hit untuk menipu korban dalam menginvestasikan dana lebih dari 5 miliar won (sekitar Rp 60 miliar) dalam konser mendatang di Indonesia, Hong Kong, Vietnam dan negara lain.

K juga dikenal sebagai seseorang yang terlibat dalam skandal selebriti di masa lalu terkait pelacuran ilegal. Para korban juga menyebutkan bahwa mereka harus menyimpan investasi dan keuntungan konser setelah menandatangani kontrak.


Seorang aktor yang dikenal sebagai A juga dilaporkan menjadi bagian dari penipuan. Dikatakan bahwa A dan manajernya bertemu dengan investor Tiongkok selama konser BTS di Thailand. Mereka berpura-pura menjadi bagian dari Big Hit dan menerima sekitar 800 juta won (sekitar Rp 9,6 miliar) dalam investasi. Baru pada awal bulan ini para investor menyadari bahwa konser adalah penipuan. Namun mereka tidak dapat menerima jumlah investasi mereka.

Sebagai respons, Big Hit Entertainment memberikan pernyataan. Agensi mengatakan bahwa mereka akan mengambil langkah hukum untuk menangani masalah ini.

"Kami tidak mengetahui tentang 'dokumen palsu' ini sampai kami menerima foto-foto dari wartawan hiburan baru-baru ini. Kontrak yang digambarkan dalam foto adalah dokumen palsu, dan tidak ada hubungannya dengan Big Hit Entertainment. Ketika kami mengkonfirmasi rincian spesifik dari kejahatan dan kerusakan yang disebabkan oleh kejahatan ini, kami akan mengambil tindakan hukum," kata Big Hit.

Penipuan dalam industri hiburan telah terjadi selama bertahun-tahun. Pada 2014, CEO hiburan menipu korban untuk berinvestasi dalam pemotretan Lee Min Ho dan berjanji untuk memberikan setengah dari hasil penjualan kepada mereka. Pada 2015, sutradara musik H dan mantan CEO agensi K juga menipu investor L untuk berinvestasi di konser EXO di Tiongkok.

(wk/chus)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait