Diduga Lindungi Eks Petinggi Jiwasraya, Ini Jawaban Moeldoko
Nasional

Beberapa petinggi Jiwasraya, salah satunya Harry Prasetyo diduga terlibat kasus ini. Akan tetapi, Harry diduga sempat dilindungi oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko agar aman dari kasus tersebut.

WowKeren - Saat ini asuransi Jiwasraya tengah mengalami gonjang-ganjing lantaran defisit puluhan triliun yang melilitnya. Akibatnya, asuransi jiwa pelat merah itu terkendala untuk membayar polis para nasabahnya. Banyak dari nasabah mereka yang hingga kini belum menerima polis yang sudah dijanjikan tahun lalu.

Beberapa petinggi Jiwasraya diduga terlibat atas kasus gagal bayar yang melilit asuransi jiwa tersebut. Salah satu yang diduga terlibat adalah mantan Direktur Keuangan Jiwasraya, yakni Harry Prasetyo. Akan tetapi, Harry diduga sempat dilindungi oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Hal ini lantaran Harry Prasetyo diangkat menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian III bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis di Kantor Staf Presiden (KSP) usai ia keluar dari Jiwasraya. Hal tersebut diduga dilakukan oleh Moeldoko untuk melindungi Harry.

Merespon dugaan tersebut, Moeldoko menegaskan jika dirinya tak pernah melindungi Harry Prasetyo yang pernah menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian III bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis di KSP. Ia mengatakan jika persoalan Jiwasraya diketahui pertama kali muncul pada tahun 2006 lalu.


Namun pada saat itu, KSP melihat belum ada gejolak. "Terus tahu-tahu munculnya akhir-akhir ini. Memang Pak Harry ini setelah keluar dari Jiwasraya, kita ambil sebagai tenaga ahli keuangan," kata Moeldoko pada Kamis (19/12) sore.

Ia mengaku jika tak mengetahui bahwa Harry diduga terlibat dalam kasus gagal bayar yang melilit perusahaan asuransi pelat merah ini. Hal ini menyebabkan nama Harry lolos ketika direkrut pada Mei 2018 lalu. Akhirnya, ia pun dapat berkantor di KSP hingga periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir atau pada 19 Oktober lalu.

"(Setelah selesai) semuanya sudah tidak ada lagi (yang) menjadi anggota KSP, termasuk yang bersangkutan," ujar Moeldoko yang dilansir Kompas pada Jumat (20/12). "Pada saat rekrut sekarang ini, kita sama sekali tidak rekrut Pak Harry sebagai tenaga ahli kita kembali ke KSP, tidak."

Hal itu dilakukan sebab dalam dua bulan terakhir ini kasus Jiwasraya mencuat. Oleh karena itu, Harry tak lagi masuk dalam penjaringan tenaga ahli KSP. "Itu yang terjadi. Jadi sama sekali tidak ada kaitannya KSP, Moeldoko, melindungi yang bersangkutan, tidak," tegas Moeldoko.

"Bahkan, kalau itu masuk ranah hukum silahkan tidak ada kaitannya dengan KSP, dengan saya, dengan Istana," tuturnya. "Itu sudah kewajiban yang bersangkutan dan hak penegak hukum terhadap yang bersangkutan," pungkasnya.

(wk/aros)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait