SBY 'Terseret' Tekor Jiwasraya Hingga Demokrat Meradang, PDIP: Jokowi Tak Maksud Salahkan Siapapun
Nasional

Menurut politisi PDIP, Effendi Simbolon, Jokowi tidak bermaksud menyalahkan siapa pun dalam pernyataannya. Effendi menilai bahwa kasus yang menimpa Jiwasraya memang sudah lama terjadi.

WowKeren - Pernyataan Presiden Joko Widodo terkait kondisi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sempat menuai polemik. Pasalnya, Jokowi dinilai menyalahkan pemerintahan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pernyataannya.

Menanggapi hal tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pun buka suara. Menurut politisi PDIP, Effendi Simbolon, Jokowi tidak bermaksud menyalahkan siapa pun dalam pernyataannya. Effendi menilai bahwa kasus yang menimpa Jiwasraya memang sudah lama terjadi.

"Saya lihat tidak maksudnya menyalahkan ke era siapapun, tapi dapat laporan dalam kurun waktu yang cukup lama," tutur Effendi dilansir CNN Indonesia pada Jumat (20/12). "Jadi sebenarnya yang ingin disampaikan sudah cukup lama."

Effendi lantas menyebut bahwa masalah Jiwasraya muncul akibat kelalaian pemerintah dalam mengontrol manajemen perusahaan BUMN tersebut. Kelalaian tersebut, tutur Effendi, mengakibatkan Jiwasraya menghadapi masalah fatal.

"Ini masalah dari sisi manajemen yang kontrol dari pemerintah selama ini lalai," ujar Effendi. "Sehingga terjadi kejadian yang sangat fatal."


Lebih lanjut, Effendi juga menyebut bahwa kelalaian itu juga berlanjut di pemerintahan Jokowi. Oleh sebab itu, Effendi berharap agar semua pemangku kepentingan bisa memberi perhatian ekstra sehingga masalah Jiwasraya bisa diselesaikan.

"Termasuk di era Jokowi sendiri, jadi yang utama sekarang pemerintah harus ikut beri perhatian menangani," pungkas Effendi. "Sehingga masalah Jiwasraya bisa diselesaikan."

Sebelumnya, Partai Demokrat sempat meradang akibat pernyataan Jokowi tersebut. Menurut politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean, pernyataan Jokowi itu sebenarnya tidak pantas untuk disebutkan.

Sebab menurutnya keuangan Jiwasraya di era SBY cukup baik. Perusahaan asuransi tertua di Indonesia itu, ujar Ferdinand, selalu membukukan laba yang cukup baik. Baru pada tahun 2017 terjadi defisit besar-besaran.

"Jadi kalau Pak Jokowi menyampaikan masalah ini sejak zaman SBY, maka tak sepatutnya disampaikan," jelas Ferdinand di Kantor Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/12). "Karena faktanya tidak benar. Sepuluh tahun lalu Jiwasraya membukukan laba bersih yang baik."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru