Garuda Dinilai Kehilangan Jutaan Penumpang Gara-Gara Tiket Mahal
Nasional

Harga tiket pesawat Garuda Indonesia diketahui terlampau mahal akhir-akhir ini. Hal tersebut dinilai merupakan alasan yang membuat penumpang domestik maupun internasional turun cukup signifikan.

WowKeren - Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan milik BUMN yang memiliki prestasi yang cukup membanggakan. Pada Desember 2018, maskapai yang pernah dipimpin oleh Ari Ashkara ini berhasil mempertahankan gelar maskapai dengan tingkat ketepatan waktu terbaik di dunia versi OAG Flightview.

Sayangnya, harga tiket pesawat milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk ini diketahui terlampau mahal akhir-akhir ini. Hal tersebut membuat penumpang domestik maupun internasional turun cukup signifikan sejak awal tahun hingga akhir September 2019.

Berdasarkan bahan pemaparan dari Garuda Indonesia yang dikutip oleh Kumparan pada Senin (23/12), jumlah penumpang domestik maskapai BUMN hanya mencapai 11,2 juta orang hingga September 2019. Angka ini turun secara siginifikan sebanyak 3,1 juta penumpang atau 21,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang bahkan bisa mencapai 14,3 juta penumpang.

Sementara itu, jumlah penumpang internasional Garuda Indonesia hanya sebanyak 3,2 juta orang hingga akhir September 2019. Jumlah tersebut turun sebanyak 6,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Jika diakumulasikan, jumlah penumpang domestik dan internasional Garuda Indonesia hanya mencapai 14,4 juta penumpang. Hal itu menunjukkan angka penumpang turun 18,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Akibatnya, Garuda Indonesia berada di posisi terbawah dibandingkan maskapai di Asia lainnya untuk kategori passanger carried growth.

Dilansir dari Kumparan pada Senin (23/11), penurunan jumlah penumpang tersebut tak terlepas dari kenaikan harga tiket pesawat domestik yang terjadi sejak tahun lalu. Hal tersebut menyebabkan banyak penumpang yang lebih memilih maskapai lain.

Diketahui, tarif penumpang Garuda Indonesia selama sembilan bulan pertama tahun ini naik 30,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, tarif penumpang internasional naik sebanyak 1,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 lalu.

Di sisi lain, laba bersih Garuda Indonesia Group mencapai USD 122,8 juta. Ini menunjukkan Garuda Indonesia telah menaikkan laba atau keuntungannya sebesar 211,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

(wk/aros)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru