Jadi tersangka dalam kasus 'ikan asin' hingga dijebloskan ke dalam penjara, Pablo Benua justru mengucapkan terima kasih kepada Fairuz A. Rafiq selaku pelapor. Kenapa?
- Ruth Meliana
- Selasa, 07 Januari 2020 - 12:52 WIB
WowKeren - Kasus "ikan asin" yang turut menyeret nama Galih Ginanjar, Pablo Benua, dan Rey Utami sebagai tersangka kembali menjalani sidang kedua. Sidang ini baru saja digelar pada Senin (6/1) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan agenda eksepsi.
Pada persidangan tersebut, kuasa hukum trio "ikan asin" meminta agar lokasi persidangan dapat dipindah. Kuasa hukum berharap agar persidangan yang biasa dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dapat dipindah ke Pengadilan Negeri Cibinong, Jawa Barat.
Salah satu tersangka, yakni Pablo Benua dalam kesempatan tersebut menyampaikan salam kepada Fairuz A. Rafiq. Seperti yang diketahui, Fairuz merupakan korban yang melaporkan trio "ikan asin" ke kepolisian karena dianggap telah mencemarkan nama baiknya.
Bukan salam penuh dengan kebencian atau dendam karena telah dijebloskan ke dalam penjara, Pablo justru mengucapkan rasa terima kasihnya kepada istri Sonny Septian tersebut. Pasalnya, suami Rey Utami ini memandang jika Fairuz telah memberikannya begitu banyak pelajaran dan hikmah selama berada di balik jeruji besi.
"Yang pasti saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pelapor saya," kata Pablo saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/1). "Karena setelah masuk dalam Rutan Polda Metro Jaya, saya di sana mendapat banyak hikmah, pelajaran."
Pablo mengatakan jika dirinya telah menjadi pribadi yang lebih baik setelah mendekam hampir 6 bulan di dalam tahanan Polda Metro Jaya. Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan semakin dekat dengan Tuhan. Bahkan, Pablo mengaku bersyukur melihat perubahan penampilan sang istri yang sekarang memutuskan untuk berhijab.
"Di dalam sana saya bisa berubah menjadi orang yang lebih baik, saya bisa melihat istri saya berhijab, ini adalah hal yang luar biasa," ungkap Pablo. "Karena di dalam Rutan saya baru mendapatkan kenikmatan beribadah. Selama ini di luar saya mungkin ugal-ugalan, saya mungkin masih fokus terhadap hal-hal dunia, tapi saya di Rutan banyak belajar."
Pria asal Medan ini mengaku jika sebelum terseret masalah ini, ia merupakan lelaki yang kerap ugal-ugalan. Ia juga jarang beribadah sehingga saat dihantam permasalahan ini, Pablo mulai teringat akan Tuhan.
"Karena di dalem rutan saya baru mendapatkan kenikmatan beribadah," ujar Pablo. "Selama ini saya di luar mungkin ugal-ugalan, saya mungkin masih fokus terhadap hal-hal dunia, tapi saya di rutan banyak belajar."
(wk/lian)
