Dituding Terlibat Suap Wahyu Setiawan, Sekjen PDIP Angkat Bicara
Nasional

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, diduga terlibat dalam kasus suap oleh caleg Harun Masiku dan Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Sempat bungkam, Hasto kini muncul dan memberikan pembelaannya.

WowKeren - Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap yang melibatkan caleg PDI Perjuangan Harun Masiku. Bersama tiga orang lain sebagai tersangka, mereka diduga terlibat aktif dalam kasus permohonan anggota DPR Pengganti Antar Waktu (PAW).

Terlibatnya Harun dalam pusaran kasus itu membuat PDIP menjadi sorotan masyarakat. Apalagi karena belakangan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, diduga juga terlibat dalam kasus suap itu.

Menanggapinya, Hasto pun akhirnya angkat bicara. Ditemui di acara Rakernas dan HUT PDIP ke-47 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (10/1) kemarin, Hasto secara tersirat mengaku tak terlibat dalam kasus suap itu.

Hasto bahkan menilai saat ini dirinya tengah dipojokkan dalam kasus yang bahkan tak ia ketahui pasti. Ia merasa ada pihak yang berusaha menggiring opini bahwa pihaknya telah menerima dana haram dan menyalahgunakan kekuasaannya di partai.


"Ada yang mem-framing saya menerima dana. Ada yang mem-framing bahwa saya diperlakukan sebagai bentuk-bentuk penggunaan kekuasaan itu secara sembarangan," kata Hasto.

Framing itu, imbuh Hasto, terlihat dari narasi yang menyebutkan ada stafnya atas nama Doni yang turut ditangkap KPK. Sebagai informasi, memang ada seorang tersangka bernama Doni yang ikut ditangkap KPK, namun statusnya adalah sebagai advokat.

Selain itu, ada pula yang mencoba mem-framing bahwa Hasto dilindungi oleh pihak tertentu. Dugaan ini muncul usai beredar kabar dirinya dikejar KPK hingga ke PTIK.

Hasto membantah seluruh kabar itu, sebab ia mengaku sedang sibuk mempersiapkan Rakernas dan HUT PDIP. "Saya sejak kemarin mempersiapkan seluruh penyelenggaraan rapat kerja nasional ini," jelas Hasto, dilansir Kompas.

Namun demikian, Hasto memastikan pihaknya akan tetap bertindak sesuai konstitusi yang berlaku. "Kami diajarkan oleh Bu Megawati Soekarnoputri untuk berpolitik satyameva jayate, bahwa pada akhirnya kebenaran yang akan menang," pungkas Hasto.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait