DKI Beli Toa 'Fantastis' Rp 4 Miliar, PSI Duga Cuma Pengalihan Isu Formula E 2020
Nasional

PSI menyebut dana untuk penyelenggaraan Formula E 2020 senilai ratusan miliar justru sudah dicairkan. Padahal dana itu lebih bisa dimanfaatkan untuk mencegah banjir besar kembali menerjang Jakarta.

WowKeren - Pemprov DKI Jakarta akan mengusahakan berbagai upaya agar masalah banjir di Ibu Kota bisa diselesaikan. Salah satunya dengan mengadakan sebuah pengeras suara "super" yang harganya tak main-main, yakni mencapai Rp 4 miliar.

BNPB menilai toa super mahal itu merupakan bagian dari early warning system yang tengah dikembangkan DKI. Pengeras suara itu pun dilengkapi dengan sensor pengendali jarak jauh.

Pembelian toa berharga fantastis ini pun menarik perhatian anggota DPRD DKI Fraksi PSI, Anthony Winza. Anthony menilai pengadaan toa super mahal ini hanya untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari upaya pencegahan banjir yang dilakukan pemprov.

Sebab menurutnya selama ini Pemprov DKI belum maksimal dalam memanfaatkan fasilitas dan anggaran yang dimiliki untuk mencegah datangnya bencana besar. Seperti pompa milik Pemprov yang justru berhenti beroperasi karena alasan diistirahatkan.

"Sebagai contoh, jangan sampai nanti begitu kita punya banyak toa, dianggarkan, nanti dikatakan begitu saat banjir, maaf toanya sedang diistirahatkan, lalu tidak digunakan," jelas Anthony, Kamis (16/1). "Seperti waktu itu katanya pompa diistirahatkan, itu sangat konyol."


Menurutnya keberadaan toa berharga fantastis itu tak akan berpengaruh banyak terhadap penanganan banjir DKI Jakarta. "Ini sifatnya hanya complementary saja, memberi peringatan. Kalau dibilang efektif tentu tidak," katanya, dilansir dari Tribun Wow, Jumat (17/1).

"Ini seakan-akan ada pengaburan isu, bahwa masalahnya adalah peringatan dini," imbuhnya. "(Padahal) ini pencegahan dulu yang jauh lebih penting."

Anthony mantap meyakini DKI Jakarta bermasalah dengan pencegahan banjir alih-alih peringatan dini. Namun sayangnya anggaran untuk pencegahan banjir justru sulit untuk dicairkan.

Ia lantas menyoroti Pemprov DKI yang justru sudah mencairkan dana untuk penyelenggaraan Formula E. Sebagai informasi, ajang balap mobil listrik internasional itu sedianya akan digelar pada pertengahan 2020 mendatang.

"Sekarang dikatakan bahwa APBD kita waktu itu defisit di 2019, sehingga tidak bisa membebaskan lahan untuk banjir," jelas Anthony. "(Tapi) tercatat ada commitment fee untuk balapan Formula E, Rp300 miliar lebih, itu sudah cair."

Di sisi lain, BNPB meyakini pengadaan toa berharga fantastis itu telah dipertimbangkan matang-matang. Nantinya toa tersebut akan ditempatkan di enam lokasi.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru