Proses sidang sudah dimulai, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump murka dan menyebut jika dakwaan pemakzulan dirinya tersebut sebagai hoaks atau kebohongan.
- Ruth Meliana
- Jumat, 17 Januari 2020 - 16:04 WIB
WowKeren - Proses sidang pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan dimulai di Senat pada Selasa (21/1) mendatang. Para Senator AS lantas diambil sumpahnya pada Jumat (16/1) untuk menjadi juri yang menjunjung tinggi "keadilan yang tidak memihak" dalam sidang pemakzulan Trump pekan depan.
Sidang pemakzulan Trump akan dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung AS, John Roberts yang telah menjadi saksi sumpah 99 senator AS. Sebagai hakim agung AS, ia menegaskan tidak akan menjadi politikus melainkan wasit dalam dakwaan pemakzulan Trump sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Apakah Anda benar-benar bersumpah dalam semua hal yang berkaitan dengan sidang pemakzulan Donald John Trump, Presiden Amerika Serikat, yang sekarang tertunda," ujar Roberts saat memimpin sumpah para Senator AS, seperti dilansir Associated Press dan AFP. "Anda akan mempraktikkan keadilan yang tidak memihak sesuai dengan Konstitusi dan aturan hukum, jadi tolonglah, Tuhan?"
Menanggapi sidang pemakzulan yang sudah akan dimulai, Trump kembali menunjukkan kemurkaannya. Ia dengan tegas membantah dua pasal yang dilayangkan DPR AS sebagai alasan pemakzulan dirinya.
Pasal pertama yang dilayangkan oleh DPR AS bagi Trump adalah dugaan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power). Kemudian pasal kedua adalah adanya upaya menghalangi penyelidikan di Kongres terkait dugaan penyalahgunaan kekuasaan tersebut.
Dengan penuh kemarahan, Trump menyindir orang-orang yang terlibat dalam pemakzulan dirinya. Ia menyebut jika kedua dakwaan yang dilayangkan oleh DPR sepenuhnya merupakan tuduhan bohong alias hoaks.
"Ini benar-benar partisan (terkait golongan tertentu)," kata Trump seperti dilansir dari AFP, Jumat (17/1). "Ini hoaks (pasal pemakzulan). Ini hoaks dan semua orang tahu itu sepenuhnya hoaks."
Trump lantas dengan percaya diri mengatakan jika sidang yang akan memutuskan apakah dirinya dimakzulkan atau tidak akan berlangsung dengan cepat. Pasalnya, dalam sidang tersebut ia meyakini jika DPR akan gagal dalam memakzulkan dirinya. "Saya pikir sidang itu harus berjalan cepat," nyinyir Trump.
(wk/lian)
