Rina Nose menegaskan bukan sosok istri yang cuma mengandalkan uang suami dan mengkritik haters yang ikut campur dalam pernikahannya. Rina juga meledek sang haters nyinyir hingga tak pernah dididik di sekolah.
- Ria Susilo Wardhani
- Sabtu, 18 Januari 2020 - 21:40 WIB
WowKeren - Rina Nose kerap menghadapi cibiran dari netizen. Ia sempat disindir karena lepas hijab, dituding kumpul kebo hingga murtad demi sang suami, Josscy Aartsen.
Namun meski Rina resmi menikahi bule tampan tersebut, haters masih terus melontarkan sindiran. Baru-baru ini, seorang haters sempat menuliskan kalimat kasar soal Jossy.
Sang haters menilai Jossy tak punya pekerjaan selain mengintil kegiatan Rina. Ini karena Rina memang kerap melibatkan Josscy disetiap kegiatan bahkan di vlognya.
"Suaminya ngitil rina terus,, kayanya suaminya pengangguran deh,, cowo jaman now,, hobinya di empanin,, bae lah nu pentingmah boga salaki," kata seorang haters. Hal ini membuat presenter sekaligus komedian yang jago meniru gaya artis atau publik figur itu jadi marah besar.
"@jusufperdana74 ga penting juga laki gw mao kerja atau nganggur! Kaga ngaruh juga buat gue! Toh gue udah punya semua! Ga pernah minta diempanin laki! trus kalo ada laki yang beruntung dapetin gue, kenapa lu yang uring2an?? Pengen diempanin yaaa? cari aja cewek kaya raya yang mao nerima kelakuan nyinyir luuu," seru Rina.
Ia juga menyindir sang haters kurang dididik di sekolah. "Mungkin dimulai dari TK, SD, SMP, SMA harusnya sekolah-sekolah itu punya mata pelajaran wajib PENDIDIKAN PERILAKU DAN KEPRIBADIAN deh atau PENDIDIKAN HATI NURANI DAN KEMANUSIAAN!" kata Rina.
Tahun lalu, Rina pernah berang dan menulis surat terbuka buat haters. Ia merasa kesal karena terus dihakimi oleh haters.
"Kepada para pembenci, bolehkah saya bertanya, dari mana kalian yang selalu menghujat itu mendapat pelajaran-pelajaran dan latihan untuk membenci orang lain yang berbeda? Untuk tidak saling menghargai terhadap individu lainnya. Siapa yang mengajari Anda-anda untuk menghakimi dan menilai orang lain yang berbeda dengan kalian itu salah jalan?" kata Rina. "Mengapa kita begitu bernafsu mengingatkan orang lain pada kebaikan, sedangkan manusia sendiri sudah terlahir dengan naluri kebaikan? Kebaikan tetaplah kebaikan di mana pun tempatnya dan apa pun bentuknya!"
(wk/riaw)
