Selebriti

Mayangsari yang dikenal kalem ternyata pernah mengalami peristiwa yang membuatnya syok dan merasa dendam. Selain itu, istri Bambang Trihatmodjo itu sempat membeberkan hal yang membuatnya merasa terbebani.

• Ria Susilo Wardhani
• Selasa, 28 Januari 2020 - 15:56 WIB

WowKeren - Mayangsari kerap dibully sebagai dalang dibalik perceraian Bambang Trihatmodjo dan Halimah. Ia bahkan sempat dilabrak oleh Halimah dan anak-anaknya saat isu sebagai pelakor mencuat.

Hingga kini, predikat sebagai pelakor kerap dilontarkan para haters. Yang menarik, sindiran tersebut ternyata bukan momen syok dalam hidup Mayangsari.

Ibu satu anak ini mengungkap saat-saat ketika ia merasa syok karena mengalami suatu peristiwa. Ini rupanya terkait soal penampilan Mayangsari yang dulu rocker populer di Indonesia.

Mayang rupanya mengenang momen tahun 1997. Saat itu, Mayang dibuat emosi karena rambutnya dipotong super pendek.

"Dulu aku dulu ngalamin yang shock banget. Dulu rambut aku tuh sepanjang gini (pinggang) habis itu dibawa sama satu produser disuruh ganti (gaya rambut). Dibawa ke adiknya Ade Tandayu, si Franky yang potong," kata Mayang. "Tiba-tiba pas dipotong, 'jegrek' bilangnya biar beda ya. Bedanya sependek itu (bondol). Wah mau nangis, pengen gue bunuh yang potong waktu itu. Bukan lagi, langsung bondol gimana nggak dendam."

Meski bermula dari insiden, rambut pendek itu justru membuat Mayang makin populer. Ia sempat bertahan 11 tahun dengan rambut pendek. "Habis itu aku nikmatin sih, buktinya sampai 11 tahun aku rambut pendek," katanya.

Mayang juga mengungkap soal "beban hidupnya". Bukan tentang predikat pelakor, Mayang ternyata merasa terganggu ketika orang kepo dengan harga busananya yang dinilai mahal.

"Saya sebetulnya kalau mau ngarang ini baju rancangan Ivan Gunawan nggak mungkin juga. Tapi, yang pasti apa yang saya pakai hari ini jangan dianggap seolah-olah (mahal)," kata Mayang saat tampil dengan busana warna merah di sebuah acara. "Susah ya bo kalau urusannya Mayangsari, berat beban hidup gue. Apa-apa yang dipakai seolah-olah mahal, cantik itu nggak berarti harus selalu pakai barang mahal ya. Helaw."

Ia berharap orang lebih bisa mengagumi kepribadian ketimbang busananya. "Kalau saya lebih kepada gini, kenapa sih nggak pilih lihat muka saya dan hati saya saja? Nggak usah ke yang apa saya pakai. Gitu," katanya.