Sebelumnya, tepatnya pada Januari 2020 lalu, Presiden Joko Widodo lewat juru bicaranya, Fadjroel Rachman, memang telah mengundang Paus Fransiskus ke Indonesia.
- Bertilia Puteri
- Senin, 03 Februari 2020 - 19:01 WIB
WowKeren - Pimpinan tertinggi agama Katolik, Paus Fransiskus, dikabarkan akan mengunjungi Indonesia tahun ini. Selain ke Indonesia, Paus Fransiskus juga dikabarkan akan mengunjungi Timor Leste dan Papua Nugini.
Dilansir Reuters pada Senin (3/2), informasi ini didapatkan dari salah satu sumber diplomatik yang tak mau disebut namanya. Kabarnya, lawatan Paus Fransiskus ke tiga negara termasuk Indonesia ini akan dilaksanakan pada September 2020 mendatang.
Kunjungan Paus Fransiskus ini rencananya akan dilakukan untuk mempromosikan dialog antar-agama. Meski demikian, hingga saat ini pihak Vatikan masih belum memberikan keterangan resmi terkait rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang notabene merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar ini.
Menanggapi kabar rencana kunjungan Paus Fransiskus, Duta Besar RI untuk Vatikan, Antonius Agus Sriyono, pun buka suara. Menurut Antonius, pihaknya masih menunggu kabar dari otoritas di Takhta Suci.
"Masih dalam perencanaan," tutur Antonius dilansir Kumparan. "Kita doakan bersama."
Sebelumnya, tepatnya pada Januari 2020 lalu, Presiden Joko Widodo lewat juru bicaranya, Fadjroel Rachman, mengundang Paus Fransiskus ke Indonesia. Menurut Fadjroel, undangan resmi bahkan telah dikirim ke Vatikan.
Antonius sendiri mengaku bahwa surat dari Jokowi tersebut telah disampaikan ke Vatikan pada 28 Januari 2020 kemarin. "Kita sedang tunggu respons dari Vatikan," pungkas Antonius.
Sebagai informasi, satu-satunya Paus yang pernah berkunjung ke Indonesia adalah Paus Yohanes Paulus II pada 1989 silam. Kala itu, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi sejumlah kota di Tanah Air, di antaranya adalah Jakarta, Yogyakarta, Flores, dan Medan. Sang Paus juga mengunjungi Timor Timur kala masih menjadi bagian dari Indonesia.
Di sisi lain, jubir Jokowi menilai bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bisa menjadi bukti bahwa Tanah Air sangat menerima toleransi dan umat dari seluruh agama. "Ini merupakan langkah yang harus dihargai dan upaya mengatakan kepada dunia bahwa Indonesia tanahnya toleransi, tanah semua agama, dan tanah semua keyakinan," pungkas Fadjroel pada Rabu (29/1) pekan lalu.
(wk/Bert)
