Zat Radioaktif Terdeteksi di Tangsel, Bapeten Pastikan Bukan Nuklir Bocor
Nasional

Sebidang tanah di perumahan di Tangerang Selatan diduga terpapar zat radioaktif Cs 137. Temuan ini pun membuat publik menduga radiasi berasal dari kebocoran fasilitas nuklir Batan.

WowKeren - Warga Tangerang Selatan dibuat geger dengan temuan paparan zat radioaktif di wilayah mereka. Zat radioaktif itu terindikasi di sebidang tanah kosong di Perumahan Batan Indah, Serpong.

Berbagai spekulasi pun mengiringi terindikasinya zat radioaktif tersebut. Salah satunya dugaan bahwa zat radioaktif itu berasal dari kebocoran fasilitas miliki Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).

Namun dugaan ini pun langsung dibantah oleh Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Indra Gunawan. Menurut Indra, jarak antara fasilitas Batan dan perumahan yang jauh menggugurkan spekulasi bahwa radioaktif dikarenakan kebocoran.

Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan penyebab radiasi zat radioaktif di wilayah tersebut. Ia hanya menduga paparan berasal dari benda radioaktif yang dibuang oleh seseorang.


"Jadi, intinya, perlu ditegaskan bahwa ini bukan kebocoran, bukan juga kejatuhan (satelit) atau fallout. Semata-mata ini ada yang meletakkan, menaruh, membuang, atau apapun namanya," ungkap Indra, Sabtu (15/2). "Kami akan investigasi lebih lanjut."

Informasi senada juga disampaikan langsung oleh pihak Batan. Lembaga yang fokus pada tenaga nuklir itu memastikan tak ada kebocoran di fasilitasnya. Apabila indikasi radioaktif di wilayah tersebut merupakan kebocoran reaktor, maka seharusnya tak hanya berdampak di sana.

"Jadi kita bisa memastikan bahwa adanya peningkatan paparan di sini itu bukan dari atau mungkin sumbernya dari reaktor," ujar Kabiro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Batan, Heru Umbara, dilansir dari Detik News. "Karena tidak mungkin ada bocoran atau gitu dari reaktor yang hanya daerahnya sini saja."

Heru membenarkan ada cerobong di fasilitas reaktor nuklir milik Batan. Namun radioaktif tersebut terindikasi di bawah tanah, sehingga menggugurkan kemungkinan berasal dari cerobong reaktor. Bila berasal dari kebocoran di cerobong reaktor, maka seharusnya daerah yang terkontaminasi adalah permukaan tanah.

"Jadi, kalau kita kan bocor di permukaan, artinya seluruh daerah sini kalau misalnya bocor gitu, daerah sini yang terkena. Tapi ini bukan (reaktor bocor), saya berani memastikan bahwa ini bukan dari aktifitas pengoperasian reaktor yang ada di Serpong," tegas Heru.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait