Soal Skull Breaker Challenge, Kominfo Gandeng TikTok Indonesia Untuk Mencegah
Nasional

Skull breaker challenge menjadi tantangan yang tengah ramai dibicarakan di aplikasi TikTok. Sayangnya, aksi berbahaya tersebut membuat Kominfo bekerja sama dengan pihak TikTok Indonesia untuk mencegah tren ini di Tanah Air.

WowKeren - Skull Breaker Challenge baru-baru ini menjadi tren yang tengah ramai dibicarakan dan dilakukan oleh para pengguna TikTok luar negeri. Tren ini dilakukan oleh tiga orang dengan cara berbaris. Ketika orang yang di tengah melompat, kedua rekannya akan menjegal kaki tersebut hingga terjatuh.

Sayangnya, tren ini dinilai berbahaya lantaran dapat menyebabkan cidera hingga nyawa melayang. Bahkan tantangan ini telah memakan seorang korban asal Amerika Serikat.

Adalah seorang pelajar SMA di Miami, Florida dilaporkan mengalami luka setelah melakukan tantangan tersebut. Hal ini lantas membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turun tangan.


Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengawasan atas peredaran konten ini di TikTok Indonesia. "Mengenai beredarnya video skull breaker challenge, Kementerian Kominfo sudah melakukan pengecekan konten ke apliksi TikTok, sejak kemarin pagi," kata Ferdinandus dilansir Kompas, Senin (17/2).

Menurut pantauannya, hingga saat ini, TikTok Indonesia masih belum menemukan video yang menampilkan aksi berbahaya tersebut yang dibuat dan diunggah oleh pengguna Tanah Air. "Kami tidak menemukan satu video pun terkait challenge tersebut di TikTok," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar para orang tua dan guru selalu mengawasi anak-anak mereka. "Ini sangat berbahaya untuk anak. Maka, kepada guru dan orang tua agar waspada. Jika ada anak-anak yang berpotensi melakukan hal yang sama harus dicegah sedini mungkin," kata Susanto dilansir Detik, Minggu (16/2).

Sementara itu, Dokter Spesialis Ortopedi yang juga Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT, menjelaskan bahwa tindakan dalam skull breaker challenger dapat berakibat fatal, di antaranya menyebabkan kecacatan, bahkan kematian. "Ini bukan bahaya lagi. Fatal bisa menyebabkan kematian dan kecacatan/kelumpuhan akibat cedera tulang belakang," ujarnya, Minggu (16/2).

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait