Kasus Corona Pertama di Indonesia Rupanya Berawal Dari Dansa di Hari Valentine
Nasional

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menjelaskan bahwa pasien Corona pertama di Indonesia sebelumnya sempat berdansa dengan warga negara (WN) Jepang.

WowKeren - Presiden Joko Widodo baru saja mengonfirmasi kasus pertama virus Corona (Covid-19) di Indonesia pada Senin (2/3) kemarin. 2 wanita warga Depok yang merupakan ibu dan anak dinyatakan positif terjangkit virus Corona.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto lantas menjelaskan bahwa penularan virus Corona berawal dari kunjungan warga negara (WN) Jepang yang tinggal di Malaysia ke Indonesia. Terawan menuturkan bahwa sang putri terdeteksi berdansa dengan WN Jepang di sebuah tempat di klub Paloma.

Pasien virus Corona dan WN Jepang tersebut berdansa pada 14 Februari 2020, tepat pada hari Valentine. Menurut Terawan, pasien virus Corona asal Indonesia tersebut memang berprofesi sebagai guru dansa. "Jadi dia guru dansa dan dia berdansa dengan teman dekatnya (WN Jepang) itu," jelas Terawan dalam jumpa pers di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Utara, pada Senin (2/3).

2 hari setelah itu, wanita berusia 31 tahun tersebut mengalami batuk-batuk dan mendapat rawat jalan di rumah sakit. Karena batuknya tak kunjung hilang 10 hari setelahnya, wanita guru dansa ini pun meminta untuk dirawat di rumah sakit.


Virus Corona yang diderita wanita tersebut mulai terungkap usai dirinya ditelepon oleh WN Jepang. Dalam sambungan teleponnya, WN Jepang itu mengabarkan bahwa dirinya dirawat di Malaysia karena dinyatakan positif terjangkit virus Corona. "Tanggal 28 ditelepon sama temen dansanya itu, temen deketnya itu bahwa dia di Malaysia dirawat orang Jepang-nya tadi dengan Corona positif," ungkap Terawan.

Berdasarkan kabar dari WN Jepang tersebut, sang guru dansa pun melapor kepada tim medis yang merawatnya. Tim kesehatan lantas melakukan penelusuran jejak WN Jepang tersebut.

"Kemudian dia memberitahukan kepada yang merawat, meskipun dia udah dirawat sebagai orang dalam pengawasan dia menjadi pasien dalam pemantauan. Pasien dalam pemantauan sehingga teman-teman dokter yang ada di RS dia sudah menyiapkan diri dengan segala peralatannya dianggap sebagai pasien dalam pemantauan," tutur Terawan. "Kemudian karena ditelepon oleh temennya, jadi saya meralat karena belum detail saya tadi saya kira dari Kemenkes Malaysia ternyata bukan, dari temennya sendiri dia menyampaikan informasi ke tim dokternya dan perawatnya di 29 (Februari) akhirnya dilakukan pemindahan di RSPI Saroso."

Guru dansa dan ibunya yang berusia 64 tahun pun dinyatakan positif virus Corona pada 2 Maret 2020. "Sampai sini tanggal 1. Tanggal 1 kita langsung cek dan sebagainya hasilnya tadi pagi (2/3) saya diberitahu, maka tracking-nya sudah jalan orang dalam pengawasan tracking itu sudah jalan. Sehingga si cewek ini bersama ibunya yang usia 64, kita dua-duanya kita cek di sini," pungkas Terawan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait