Akui Cuma Bercanda Saat Lecehkan Temannya, 5 Siswa SMK di Sulut Ini Kini Jadi Tersangka
Nasional

Seorang siswi SMK di Sulawesi Utara harus menderita trauma usai menjadi korban pelecehan oleh lima teman sekelasnya. Kekinian kelima pelaku pelecehan itu sudah ditetapkan sebagai tersangka.

WowKeren - Belum lama ini media sosial dibuat heboh dengan viralnya video pelecehan terhadap seorang siswi SMK di Sulawesi Utara. Di video berdurasi singkat itu terlihat seorang siswi yang menjadi korban pelecehan 5 teman sekelasnya.

Usai video tersebut menjadi viral, publik pun mendesak agar para pelaku ditindak tegas. Dan kekinian lima siswa-siswi yang menjadi pelaku dalam aksi pelecehan tersebut sudah dijadikan tersangka.

Informasi ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Selasa (10/3). Alasan utama aparat menjadikan kelima siswa itu sebagai tersangka adalah karena trauma yang dialami korban pelecehan. "Iya (korban) trauma, dia kan nggak terima pastinya. (Pelaku) sudah ditetapkan tersangka lima-limanya," ujar Jules.

Kelima tersangka pun dijemput paksa oleh pihak kepolisian di sekolah mereka untuk dimintai keterangan. Saat itulah mereka mengaku semua hanya candaan semata sembari menanti guru masuk ke kelas.


"Bahwa kejadian di video tersebut dibuat sebagai bahan candaan atau iseng," jelas Jules, dilansir dari Detik News. "Tanpa maksud apapun sambil menunggu guru di kelas."

Namun demikian alasan itu tak bisa diterima pihak kepolisian. Alhasil kelimanya kini dijerat sebagai tersangka karena dianggap sudah menyalahi Pasal 82 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 55 KUHP.

Dari kelima tersangka, 3 diantaranya merupakan siswa dengan inisial RM, FL, dan NP, sedangkan 2 lainnya adalah siswi berinisial PN dan NR. Namun karena kelimanya yang masih berstatus sebagai pelajar, mereka tak ditahan dan hanya dikenakan wajib lapor.

Sebelumnya KPAI juga ikut mengomentari kasus ini. Secara spesifik Komisioner KPAI, Retno Listyarti, meminta agar video pelecehan itu tak lagi disebarkan demi kebaikan sang korban, RG.

"Setop di kita! Mari kita bangun kepekaan dan empati pada anak korban," ujar Retno. "Akan sulit baginya melupakan peristiwa menyakitkan dan memalukan yang diterimanya jika video tersebut terus disebarkan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait