Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait status Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Ahok saat dirinya nanti terpilih sebagai Pemimpin Ibu Kota Baru.
- Nidya Putri
- Kamis, 12 Maret 2020 - 15:01 WIB
WowKeren - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alas Ahok disebut oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Lalu jika Ahok benar-benar dipilih sebagai pemimpin ibu kota baru bagaimana dengan jabatannya di Pertamina?
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Ahok bisa merangkap jabatan kalau benar menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN). "Setahu saya kalau dia jadi Kepala Badan boleh jadi Komisaris," kata Budi saat ditemui di The Energy Building, Jakarta Selatan, Kamis (12/3).
Lebih lanjut, Budi menjelaskan yang tidak boleh rangkap jabatan adalah posisi Direktur Utama. "Kalau Kepala Badan nggak boleh jadi Direktur setahu saya. Tapi boleh sebagai Komisaris," terangnya. "Sepengetahuan saya begitu."
Artinya, jika Tumiyana yang dipilih Jokowi sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, ia harus melepas jabatannya sebagai Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Perlu diketahui bahwa Ahok dan Tumiyana merupakan dua pengurus BUMN yang masuk ke dalam bursa calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara Baru.
Selain kedua nama tersebut, Jokowi juga telah menyiapkan sejumlah nama seperti Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, serta Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
"Untuk Badan Otorita Ibu Kota Negara memang kami akan segera tanda tangan Peraturan Presiden, dimana nanti ada CEO-nya (pemimpin)," jelas Jokowi saat ditemui di Istana Kepresidenan. "Kandidatnya ada, namanya banyak. Satu, Pak Bambrodj (Bambang Brodjonegoro). Dua, Pak Ahok. Tiga, Pak Tumiyana. Empat, Pak Azwar Anas."
(wk/nidy)
