Ini Kata Istana Soal Desakan WHO ke Jokowi Terkait Darurat Nasional Corona
Nasional

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman pun buka suara terkait surat yang dikirimkan Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) pada Presiden Jokowi per 10 Maret 2020 perihal penanganan virus corona di Indonesia.

WowKeren - Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) telah melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penyebaran virus corona. Dalam surat tersebut, WHO meminta agar Jokowi melakukan sejumlah langkah terkait penanganan virus corona yang kian banyak di Indonesia.

Salah satunya dengan mendeklarasikan darurat nasional virus corona. Menanggapi adanya surat tersebut, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman pun buka suara.

Fadjroel mengatakan bahwa rekomendasi yang ada di dalam surat yang dikirimkan oleh WHO telah dijalankan oleh pemerintah. Surat menyurat antara Jokowi dengan lembaga-lembaga internasional, kata Fadjroel, adalah hal yang biasa.

"Presiden Jokowi menelpon Dirjen WHO kemarin sore (Jumat, 13 Maret 2020). Setelah menerima surat pemberitahuan tentang keadaan pandemik Covid-19," ujar Fadjroel, Sabtu (14/3). "Surat-menyurat biasa antara lembaga-lembaga internasional dengan Presiden Joko Widodo. Sebagian besar rekomendasi dalam surat tersebut sudah dijalankan oleh pemerintah Indonesia selama wabah Covid-19 ini."


Lebih lanjut, Fadjroel menuturkan pemerintah sudah meningkatkan penanganan Covid-19 dengan menerbitkan Keppres nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Hal itu untuk menajamkan kemampuan koordinasi pemerintah dalam menangani COVID-19 ini.

"Selain Surat Edaran Menkes No HK.02.01/Menkes/199/2020 tentang komunikasi penanganan Covid-19 yang berisi lima protokol serta panduan koordinasi pemerintah pusat dan daerah," terangnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah membenarkan adanya Surat WHO yang dikirim per 10 Maret 2020 dan ditanda tangani oleh Direktur Jenderal WHO Thedros Adhanom.

Dalam surat tersebut, Tedros menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja maksimal untuk menganalisis dan menyebarluaskan informasi tentang COVID-19. Untuk mengalahkan virus ini, setiap negara perlu mengambil langkah-langkah kuat yang dirancang untuk memperlambat penularan dan mencegah penyebaran.

"Sayangnya, kami telah melihat kasus yang tidak terdeteksi atau tidak terdeteksi pada tahap awal wabah yang mengakibatkan peningkatan signifikan dalam kasus dan kematian di beberapa negara," kata Tedros dalam surat tersebut. "Untuk tujuan ini, WHO terus mendesak negara-negara berfokus pada deteksi kasus dan kapasitas pengujian laboratorium, terutama di negara-negara dengan populasi besar dan berbagai kapasitas sistem kesehatan di seluruh negara."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru