Tes Corona di RSUP Persahabatan Berbayar Rp 700 Ribu, Ini Faktanya
Nasional

Sebuah utas tentang seorang yang membayar Rp 700 ribu untuk menjalankan tes corona di RSUP Persahabatan, Jakarta menjadi viral. Menanggapi hal ini, pihak rumah sakit pun buka suara.

WowKeren - Sejak munculnya kasus pertama corona (Covid-19) di Indonesia, pemerintah telah menetapkan sejumlah rumah sakit yang mampu untuk menangani perawatan pasien positif hingga suspect corona.

Salah satu rumah sakit yang menangani persoalan tentang corona adalah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta. Seperti salah satu utas yang kini tengah viral di Twitter dimana akun @_whymsycal menceritakan pengalamannya saat melakukan tes corona.

Dalam utas itu, pemilik akun menceritakan bahwa dirinya menjalankan tes corona lantaran tempat olahraga yang kerap dia datangi rupanya sempat dikunjungi oleh sesorang yang berkontak dengan suspect corona dan tengah diisolasi.

Si pemilik akun menceritakan secara rinci bagaimana prosedur yang dilakukan oleh RSUP Persahabatan saat menjalankan tes tersebut. Ia juga menceritakan bagaimana pelayanan serta sikap ahli medis yang menanganinya saat itu.

Tes Corona Mandiri di RSUP Persahabatan Berbayar Rp 700 Ribu, Ini Faktanya

Twitter

Namun, hal yang tak terduga adalah saat si pemilik akun menceritakan bahwa dirinya membayar serangkaian tes tersebut sebesar Rp 705 ribu. Ia pun turut menyertakan bukti sejumlah nota dengan nominal terpisah. Tentunya, hal ini langsung menjadi sorotan para warganet.

"Nah ini nih guys berita gak enaknya. The screening test for corona cost IDR 705.000, and no, tidak dicover oleh asuransi swasta manapun sejauh ini, meski dengan rujukan dokter," cuitnya.


Tes Corona Mandiri di RSUP Persahabatan Berbayar Rp 700 Ribu

Twitter

"Dan setahu saya, tes ini juga tidak dicover oleh BPJS. Jadi benar-benar menggunakan uang pribadi. Again please correct me if i’m wrong or if you have additional information ya," sambungnya.

Menanggapi kisah tersebut, ahli penyakit dalam dr Dirga Sakti Rambe, SpPD, menjelaskan kekeliruan tes corona di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa cerita tes yang tengah viral di media sosial adalah untuk kesehatan umum bukan tes corona.

Pasalnya, tes corona haruslah dilakukan dengan menggunakan tes swab dan hanya untuk kasus yang diduga kuat seperti memiliki riwayat kontak dengan pasien positif atau baru kembali dari negara terjangkit. "Selama enggak swab, enggak bisa dipastikan corona," kata dr Dirga dilansir Detikcom, Sabtu (14/3).

Di lain tempat, Direktur Utama RSUP Persahabatan dr Rita Rogayah, SpP(K), MARS menegaskan bahwa pihaknya sendiri tidak menyarankan orang-orang untuk melakukan "tes corona". Alasannya karena memang tidak ada pemeriksaan tersebut.

"Masyarakat mulai khawatir terutama kantor-kantor nih. Kalau ada karyawannya pulang dari bepergian diminta surat sehat sehingga ini membuat mereka jadi bingung dan datang ke kami," kata dr Rita beberapa waktu lalu.

"Sebetulnya kami tidak anjurkan pemeriksaan mandiri seperti itu karena pada orang sehat tidak ada pemeriksaan corona. Kami akan berikan surat pernyataan tapi bukan bebas corona," pungkasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait