3 Ribu Pasukan TNI-Polri Dikerahkan Usir KKB, Kapolda Papua: Aksi Mereka Bukan Perjuangan
Nasional

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menekankan bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah melakukan aksi premanisme dengan menyerang aparat TNI-Polri dan juga mengancam warga.

WowKeren - Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, membuat warga ketakutan. Akibatnya, banyak warga yang memilih untuk mengungsi ke Timika.

Menanggapi hal tersebut, sedikitnya 3 ribu pasukan gabungan TNI-Polri dikerahkan. Pasalnya, aksi KKB tersebut dinilai bukan sebuah perjuangan, melainkan bentuk premanisme.

"Dari aparat kepolisian ada sekitar 2 ribu personel yang sudah standby, kemudian dari TNI sekitar 1.000 personel," ungkap Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw pada Jumat (13/3). "Sehingga ditotal ada sekitar 3 ribu personel yang disiagakan untuk penegakan hukum terhadap kelompok kriminal di Tembagapura."

Paulus menjelaskan bahwa aparat akan berusaha untuk memblokade agar pihak KKB tak bisa memasuki perkampungan di wilayah Tembagapura. Paulus juga mengungkapkan bahwa 4 kampung yang sebelumnya dikuasai KKB telah berhasil direbut.


"Sekarang anggota kami sudah menguasai tempat atau kampung-kampung yang sempat dikuasai KKB," ujar Paulus. "Saat ini situasi di perkampungan jauh lebih baik. Kelompok kriminal ini sudah mundur ke daerah sekitar Opitawak, daerah di atas gunung botak jauh dari Tembagapura."

Selain itu, Paulus juga menekankan bahwa KKB telah melakukan aksi premanisme dengan menyerang aparat TNI-Polri dan juga mengancam warga. KKB disebutnya kerap berdalih melakukan perjuangan, namun nyatanya mereka selalu meneror masyarakat.

"Mereka ini seperti preman karena hidupnya hanya melakukan kekerasan dan mengancam masyarakat, pengusaha dan aparat yang melakukan pengamanan di Tembagapura," pungkas Paulus. "Jadi tindakan mereka ini bukan sebuah perjuangan yang sering di klaim oleh mereka."

Sebelumnya, Paulus sendiri mengakui bahwa pihaknya kesulitan dalam melakukan penegakan hukum terhadap KKB di Tembagapura. Pasalnya, KKB kerap menjadikan masyarakat sebagai tameng untuk berlindung.

“Cara mereka memasuki suatu wilayah itu tidak seperti kelompok bersenjata lain yang jalan dengan menenteng atau memikul senjata kemudian melakukan iring-iringan memasuki satu areal," ujar Paulus di Jayapura, Rabu (11/3) malam. "Tapi mereka datang sebagai masyarakat dan berbaur dengan masyarakat lainnya. Sehingga disaat itu kami juga tidak bisa melakukan sesuatu terhadap mereka."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru