Enggan Buka Sebaran Pasien Positif Corona di Jatim, Khofifah: Tak Ingin Masyarakat Khawatir
Nasional

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan tak akan membuka peta sebaran pasien positif corona di wilayahnya. Pasalnya, ia tak ingin masyarakat khawatir dan panik apabila peta sebaran tersebut dibuka untuk umum.

WowKeren - Pemerintah telah memperbarui data terkait jumlah pasien positif corona di Indonesia. Hingga Rabu (18/3), jumlah penderita virus corona di Tanah Air telah mencapai 227 pasien.

Dari total tersebut, terdapat 6 pasien yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Meski begitu, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menegaskan tak akan membuka peta sebaran pasien positif corona di wilayahnya.

Padahal sejumlah kepala daerah lainnya telah membuka sebaran para pasien positif corona di wilayah masing-masing. Namun, Khofifah hingga saat ini masih belum membuat situs resmi apalagi memuat peta sebaran pasien positif corona. Ia pun mengaku khawatir apalabila keberadaan pasien positif corona akan menimbulkan kepanikan dari masyarakat.

"Jadi ada kekhawatiran dari kami. Jadi saya tidak ingin ada pengasingan daerah," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Rabu (18/3). "Saya tidak mau terjadi kekhawatiran. Jadi saya minta masyarakat jangan panik."


Di Jatim sendiri telah muncul kekhawatiran yang cukup tinggi. Masyarakat yang memiliki sakit pilek, flu, batuk hingga sesak nafas mengalami kepanikan. Khofifah tak mau itu terjadi. "Mari kita jaga bersama secara psikologis. Jadi saya minta tolong teman-teman untuk tetap bisa menjaga suasana agar tidak panik," katanya.

Ketika ditanya soal transparansi, Khofifah menegaskan bahwa dirinya tak menutupi dan merahasiakan sebaran pasien corona. Menurutnya, peta tersebut lebih baik hanya bisa diakses oleh tim satgas untuk keperluan tracing.

"Kami sih tidak merahasiakan, hanya kami melakukan tracing, secara tertutup sudah dilakukan," paparnya. "Hari ini dari data-data yang kemarin diumumkan pemerintah pusat maka hari ini tim tracing bekerja."

Apabila peta sebaran dapat diakses bebas oleh publik, Khofifah juga khawatir muncul perlakuan tak mengenakan kepada keluarga pasien positif corona yang sedang melakukan self isolation di rumahnya masing-masing. "Ada kekhawatiran kami, bahwa mereka itu isolasi, bukan alienasi. Alienasi itu keterasingan," pungkasnya. "Kita tidak mengasingkan. Ini hanya untuk mempermudah di masa inkubasi."

Kendati demikian, mantan menteri sosial itu tetap memberikan kesempatan kepada bupati dan wali kota di Jatim yang hendak membuka peta sebaran pasien corona di daerahnya masing-masing.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait