Kebijakan Khofifah yang Enggan Informasikan Sebaran Pasien Corona Dinilai Rugikan Publik
Nasional

Menurut Komisi Informasi Jatim, informasi terkait penyebaran corona adalah informasi yang sangat penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Adapun hal ini sudah diatur dalam Undang-Undang.

WowKeren - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuai kritik atas langkahnya yang memutuskan untuk tidak membuka sebaran peta pasien positif corona di Jawa Timur. Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur menyayangkan langkah Khofifah yang satu ini.

Komisioner Komisi Informasi Jatim, Imadoeddin, menilai seharusnya Khofifah sebagai gubernur bisa memahami kegelisahan masyarakatnya. "Dia harus menggunakan pertimbangan-pertimbangan," kata dia dilansir CNN Indonesia, Kamis (19/3).

Sebelumnya, Khofifah menyebut jika alasan dirinya enggan membuka peta sebaran pasien positif corona lantaran untuk menghindari kepanikan masyarakat. Imadoeddin pun mengaku tak sepakat dengan hal ini.

Sebab, dengan tidak menyebar informasi sepenting itu Khofifah justru dianggap akan merugikan publik. "Kalau alasannya hanya tidak ingin membuat panik tapi kepentingan masyarakat tidak terlindungi maka sesungguhnya kebijakannya itu dapat merugikan publik," ujarnya.


Menurutnya, informasi terkait penyebaran corona adalah informasi yang sangat penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Adapun hal ini sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Pada Pasal 10 ayat 1 dijelaskan, bahwa, Badan Publik wajib mengumumkan secara serta merta suatu informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum.

"Ya jadi berkaitan dengan corona ini sebetulnya termasuk kategori informasi yang wajib diumumkan secara serta merta oleh badan publik," tegas Imadoeddin. "Yang menguasai informasinya. Karena wabah corona ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak."

Padahal dengan membagikan informasi peta sebaran corona, hal itu bisa membuat publik lebih waspada. Sebaliknya, ketika masyarakat tidak ada yang mengetahui sebaran virus corona maka mereka akan cenderung merasa aman-aman saja meskipun daerah tempatnya berada rupanya telah terpapar corona.

Untuk itu, ia meminta agar Khofifah mau mempertimbangkan hal itu. Seandainya informasi itu dibuka untuk publik, maka hanya wilayahnya saja tidak perlu data pasien hingga alamat karena itu merupakan ranah privasi yang dilindungi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait