Usai menjalani operasi pengangkatan rahim, kondisi wanita yang akrab disapa Mbak Pur terus memburuk. Hingga akhirnya ia meninggal dunia pada Senin (23/3) pagi.
- Diah Candra Trisanti
- Senin, 23 Maret 2020 - 20:38 WIB
WowKeren - Pesinetron Purwaniatun alias Mbak Pur mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (23/3) di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus sekitar pukul 10.33 WIB. Mbak Pur diketahui menderita kanker rahim sejak beberapa waktu lalu.
Usai menjalani operasi pengangkatan rahim, kondisi Mbak Pur terus memburuk. Hingga akhirnya ia meninggal dunia pada hari ini.
Semasa hidup, Mbak Pur kerap berperan sebagai Asisten Rumah Tangga (ART). Namun ia mengaku menjadi nyonya besar dalam kehidupan nyata. hal itu disampaikan langsung oleh Mbak Pur saat membintangi acara "Brownis" sekitar Januari lalu.
"Because anak saya empat, dua perempuan, dua laki-laki. Suami saya itu selalu percaya sama saya, bahwa saya bisa one way ticket, urus anak, kerja," ungkap Mbak Pur saat itu. "Saya selalu bilang ke anak-anak saya jangan pernah lakukan macam-macam."
Sang suami, Iskandar, pun selalu memberikan dukungan untuk Mbak Pur. "Meski pembantu di sinetron, saya di rumah dipanggil Mami," lanjut Mbak Pur. "Dia (suami) selalu support, menemani ke mana-mana. Sopir, merangkap asisten pribadi, merangkap manajer. Setelah pensiun."
Di sisi lain, pesinetron Gilar Ginanjar mengenang kembali sosok Mbak Pur. Diakui Gilar, Mbak Pur adalah sosok yang sederhana.
"Dia syuting beberapa judul jobnya banyak, tapi kesederhanaan dia, kerendahan hati dia enggak menunjukkan beli mobil ini apa, dia selalu menunjukkan sifat yang low profile betul," ungkap Gilar. "Seorang Mbak Pur dia dengan kesederhanaannya dengan profilnya apa adanya ya itulah Mbak pur, keseharian dia nggak sombong, baik, suka nyapa."
"Orangnya sering bercanda, dia sering kasih masukan soal pekerjaan," tambah Gilar. "Saling mengisi dalam hal apa pun dalam bekerja secara profesional. Sangat luar biasa."
Purwaniatun meninggalkan seorang suami yang usianya 10 tahun lebih tua darinya. ia juga meninggalkan empat orang anak dan sembilan cucu.
(wk/diah)
