Corona Sudah Bunuh Lebih Banyak Orang Dari Teror 9/11 di AS, Korban Jiwa Diprediksi Tembus 240 Ribu
Dunia

Virus corona kini juga sudah membunuh lebih banyak orang di AS daripada serangan teroris pada 11 September 2001 (9/11) silam. Angka kematian Covid-19 di AS per Rabu (1/4) hari ini telah mencapai 3.889 orang.

WowKeren - Gedung Putih memprediksi korban jiwa pandemi virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat bisa menembus angka 100 ribu hingga 240 ribu, bahkan jika kebijakan social distancing tetap diberlakukan. Presiden AS Donald Trump lantas memperingatkan AS untuk bersiap-siap menghadapi "2 minggu yang sangat menyakitkan" dalam briefing di Gedung Putih.

"Saya ingin setiap warga Amerika mempersiapkan hari-hari sulit yang terbentang di depan," ujar Trump, melansir Guardian pada Rabu (1/4) hari ini. "Kita akan melalui dua minggu yang sangat sulit. Ini akan menjadi dua minggu yang sangat menyakitkan, sangat, sangat menyakitkan."

Diketahui, total kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam tersebut kini tertinggi di dunia, melebihi Tiongkok dan Italia. Melansir situs worldometer pada Rabu (1/4) hari ini, jumlah pasien Covid-19 di AS sudah mencapai 188.530 orang.

Melansir Vox, virus tersebut kini juga sudah membunuh lebih banyak warga AS daripada serangan teroris pada 11 September 2001 (9/11) silam. Angka kematian Covid-19 di AS per hari ini telah mencapai 3.889 orang.

Koordinator Gugus Tugas Covid-19 Gedung Putih, Dr Deborah Birx, menyebut bahwa model menunjukkan skenario terburuk adalah kematian mencapai 1,5 juta hingga 2,2 juta jiwa jika AS "tanpa usaha mitigasi". Namun dengan langkah antisipasi, Birx menyebut bahwa "gunung" tersebut bisa berkurang menjadi "bukit" yang memproyeksikan 100 ribu hingga 240 ribu kematian.


Birx juga menyebut bahwa angka tersebut masih bisa ditekan apabila masyarakat mau mengubah perilaku mereka. Ia juga berharap bahwa social distancing dapat mencegah wabah besar di negara-negara bagian AS.

"Komunitas lah yang akan melakukan ini," tutur Birx. "Tidak ada peluru ajaib. Tidak ada vaksin atau terapi ajaib. Ini hanya bergantung pada perilaku."

Sementara itu, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr Anthony Fauci, menilai AS perlu mempersiapkan kemungkinan adanya 100 ribu kematian akibat virus tersebut. Ia juga menekankan pentingnya langkah mitigasi.

"Sebesar apa pun angka (kematian) tersebut, kita tetap harus bersiap," jelas Fauci. "Apakah (angka kematiannya) akan sebesar itu? Saya harap tidak. Dan semakin kita mendorong mitigasi, semakin kecil kemungkinannya angka itu. Kita benar-benar yakin mitigasi akan melakukan trik untuk kita."

Di sisi lain, Presiden Trump yang sempat menyamakan virus corona dengan flu biasa kini membuat pernyataan yang berbeda. "Banyak orang mengatakan, ‘Keluarkan. Jangan melakukan apa pun, naik saja. Anggap itu sebagai flu.' Tapi (Covid-19) itu bukan flu. Itu ganas," pungkas Trump.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru