Pandemi Virus Corona Bakal Diangkat Jadi Film Thriller
Reuters
Film

Bertajuk 'Corona', sutradara Mostafa Keshvari berniat mengangkat isu soal rasisme serta diskriminasi terhadap warga Tiongkok dan Asia lainnya saat pandemi COVID-19 berlangsung.

WowKeren - Pandemi virus corona (COVID-19) saat ini tentunya menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh masyarakat dunia. Bahkan hingga berita ini ditulis, tercatat ada 858,892 kasus positif COVID-19 yang dikonfirmasi, dimana 42,158 pasien dinyatakan meninggal dunia.

Meski menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran, namun rupanya wabah virus corona ini membuat seorang sutradara asal Kanada terinspirasi untuk mengangkat pandemi ini menjadi sebuah film layar lebar.

Dilansir The Hollywood Reporter pada Rabu (1/4), belum lama ini sutradara Mostafa Keshvari mengungkapkan ketertarikannya untuk membuat film dengan tema pandemi corona. Lebih tepatnya, Keshvari ini mengangkat isu soal rasisme serta diskriminasi terhadap warga Tiongkok dan Asia lainnya saat pandemi ini berlangsung.

"Ide itu datang ketika sedang di dalam lift membaca berita turis Tiongkok diserang. Aku pikir aku akan membuat film di dalam lift," tutur Mostafa Keshvari dalam pernyataannya.


Nantinya, Mostafa berencana mengemas film ini sebagai sebuah sajian thriller dengan tajuk "Corona". Lebih rinci, film thriller ini nantinya akan mengambi latar tempat di dalam lift, dan berfokus pada eksplorasi ketakutan serta rasisme di antara penghuni apartemen ketika mereka terjebak di dalam lift tersebut.

"Corona" akan mengisahkan enam orang yang terjebak di dalam lift pada awal krisis COVID-19. Mereka langsung mencurigai salah satu tetangga baru asal Tiongkok yang diperankan Traei Tsai, akan menyebarkan virus corona.

Keshvari mengatakan bahwa para pemain berimprovisasi demi mendapatkan realisme seperti ketakutan mereka terjebak bersama tetangga baru. Sang sutradara juga menjelaskan bahwa film tersebut dibuat sebelum virus corona dinyatakan sebagai pandemi. Film ini digunakan untuk menegaskan virus tak pernah membeda-bedakan korbannya.

"Itu dikenal sebagai virus Tiongkok, tapi semua orang dapat terjangkit, jadi bukan hanya masalah satu ras. Sekarang, manusia harus bersatu untuk mengalahkan virus tersebut," tuturnya menambahkan. "Ketakutan atas kemungkinan kehilangan orang yang dicintai juga menambah unsur pembuatan film."

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel