Swedia Tak Terapkan Lockdown Seperti Negara-negara Eropa Lain, Kenapa?
sweden.nordicvisitor.com
Dunia

Padahal negara-negara tetangga Swedia telah menutup perbatasan masing-masing. Selain itu, angka positif Corona serta jumlah korban meninggal dunia di Swedia juga cukup tinggi.

WowKeren - Negara-negara di Eropa telah memberlakukan lockdown sebagai respons meningkatnya angka kematian karena virus Corona. Bahkan denda diberlakukan bagi masyarakat yang tetap bandel ke luar rumah. Namun, peraturan-peraturan itu tidak berlaku di Swedia meski Denmark dan Norwegia sebagai negara tetangga telah menutup perbatasan.

Padahal kasus Corona di Swedia terbilang cukup tinggi, yakni lebih dari 6 ribu pasien positif dan angka kematian mencapai 358 orang. Namun kenyataannya, masyarakat Swedia masih bisa beraktivitas seperti yang diberitakan Reuters. Tidak diberlakukannya lockdown rupanya karena masyarakat Swedia telah terbiasa hidup mandiri dan menjaga jarak.

Masyarakat Swedia ternyata sudah terbiasa hidup seorang diri. Menurut laporan BBC, setengah dari rumah-rumah di Swedia hanya dihuni satu orang. Hal itu sebab anak yang telah berusia 18 tahun sudah terbiasa hidup sendiri dan terpisah dari orangtua. Berbeda dengan Italia dan Spanyol yang rumah-rumahnya dihuni oleh keluarga besar.


Selain itu, banyak orang Swedia telah menerapkan physical distancing saat berada di ruang publik sebelum wabah Corona. Masyarakat di Swedia rupanya terbiasa menghindari duduk berdekatan atau mengobrol ringan dengan orang asing di toko atau kafe. "Adapun social distancing, Swedia sudah secara alami saling memberi ruang sebelum pandemi virus corona melanda," kata Lola Akinmade Åkerström, seorang penulis budaya Swedia, dilansir Kumparan.

Kendati begitu, bukan berarti Swedia tak melakukan tindakan apapun. Pemerintah Swedia telah melarang kegiatan belajar mengajar untuk siswa SMA dan Universitas. Namun, sekolah untuk siswa di bawah 16 tahun serta toko tetap dibuka dengan syarat menjaga jarak. Semua acara dengan tamu undangan melebihi 50 orang juga dilarang.

Tak semua orang di Swedia rupanya setuju dengan kebijakan santai Pemerintah ini. Sekitar 2 ribu akademisi bahkan sudah menandatangani surat terbuka sebagai bentuk protes. "Kami tidak punya pilihan, kami harus menutup Stockholm sekarang. Kita harus mengendalikan situasi, kita tidak bisa menuju ke situasi di mana kita mendapatkan kekacauan total," ujar Soderberg-Naucler kepada Reuters.

(wk/nere)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait