Dunia Bersaing Luncurkan Aplikasi Pelacak Korban Virus Corona, Apa Saja?
Getty Images/Kay Nietfeld
Dunia

Di tengah situasi pandemi corona, berbagai negara sedang berlomba-lomba untuk meluncurkan aplikasi yang bisa melacak korban-korban positif COVID-19. Apa saja?

WowKeren - Pandemi virus corona (COVID-19) saat ini telah menjadi ancaman bagi kehidupan masyarakat dunia. Dilansir dari Worldometers hingga Sabtu (4/4), telah ada lebih dari 1,1 juta kasus virus corona di seluruh dunia.

Meningkatnya jumlah korban positif COVID-19 membuat negara-negara di belahan dunia berperan aktif untuk melawan virus corona. Salah satunya adalah dengan bersaing meluncurkan aplikasi yang dapat membantu masyarakat untuk memantau sebaran hingga korban virus corona di tengah pandemi.

Aplikasi-aplikasi yang diluncurkan sejumlah negara tersebut diharapkan dapat mempermudah proses tracing orang yang melakukan kontak dengan pasien positif corona. Nantinya, aplikasi ini akan memberi informasi terhadap orang tersebut jika dirinya telah menjalin kontak dengan pasien positif COVID-19.

Cara kerja aplikasi yang sedang dikembangkan sejumlah negara ini adalah informasi akan diberikan secara anonim, tanpa menyebutkan nama orang yang positif terinfeksi virus corona maupun kapan dan di mana lokasi kontak. Dengan begitu, orang-orang yang melakukan kontak langsung bisa memutuskan, apakah meminta untuk segera dites atau melakukan karantina sukarela.

Sejumlah negara di kawasan Asia diketahui telah merilis aplikasi sejenis dan bisa diunduh secara gratis baik sukarela maupun wajib. Sebagai contoh di Singapura yang telah meluncurkan aplikasi bernama Trace Together.

Aplikasi buatan Singapura ini wajib diunduh oleh masyarakat dengan melaporkan nomor telepon pribadinya. Trace Together bekerja melalui bluetooth dalam merekam data pergerakan dan kontak pemiliknya lewat smartphone.


Dengan begitu, jika pemilik akun positif terkena COVID-19 atau mengalami gejala-gejala virus corona, maka datanya dapat diunduh. Selanjutnya tim contact tracing dengan sigap akan menghubungi orang-orang yang telah berkontak dengan pemilik smartphone agar bisa memperingatkan risiko virus corona.

Selain Singapura, Austria telah meluncurkan aplikasi serupa bernama Stopp Corona. Aplikasi ini telah diunduh oleh 130.000 warga di negara tersebut. Menurut Palang Merah Austria, aplikasi ini telah berhasil membantu tim kesehatan melacak kontak para pengguna yang berpotensi maupun terkena virus corona.

Sementara itu, hal berbeda justru terjadi di Eropa. Sejumlah negara di Eropa justru kesulitan meluncurkan aplikasi lantaran terbentur masalah regulasi ketat perlindungan data.

Jerman contohnya telah berhasil mengembangkan aplikasi serupa untuk melacak orang yang terkena virus corona. Namun, negara ini belum bisa meluncurkan aplikasi lantaran masih menunggu lampu hijau dari politik.

Seperti di Singapura, aplikasi yang dikembangkan oleh Eropa juga mengandalkan bluetooth. Sebanyak 130 ilmuwan diketahui telah terlibat dalam proyek pengembangan aplikasi yang diberi nama Pan European Privacy-Protecting Proximity Tracing (PEPP-PT).

"Eropa harus punya jawaban sendiri untuk solusi krisis ini,” kata pimpinan HHI Thomas Wiegand seperti dilansir dari CNN, Sabtu (4/4). "Aplikasi sudah bisa dirilis di Jerman setelah liburan Paskah. Itu pun jika politik menghendakinya.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait