Tepati Ancamannya, Presiden Filipina Duterte Benar-Benar Tembak Mati Warga yang Langgar Lockdown
AFP/Noel Celis
Dunia

Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengancam akan memerintahkan aparat penegak hukum untuk menembak mati orang-orang yang melanggar aturan lockdown terkait pandemi corona.

WowKeren - Seorang warga Filipina yang melanggar aturan penguncian wilayah atau lockdown tewas ditembak pihak otoritas setempat. Diketahui, Filipina sebelumnya telah menerapkan lockdown di Pulau Luzon selama 1 bulan terkait pandemi virus corona (Covid-19).

Ini merupakan kejadian penembakan pertama usai Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengeluarkan ancaman akan menembak mati siapa saja yang melanggar aturan lockdown pekan lalu. Kejadian penembakan ini terjadi di kota Nasipit, selatan provinsi Agusan del Norte.

Pria yang tewas tertembak itu sempat mengancam para pejabat desa dan polisi dengan senjata tajam kala berada di pos pemeriksaan corona. Oleh sebab itu, pria berusia 63 tahun tersebut ditembak mati oleh seorang polisi yang berusaha menenangkannya.

"Tersangka itu diperingatkan oleh petugas kesehatan desa. Karena tidak mengenakan masker," demikian kutipan laporan polisi setempat dilansir Al-Jazeera pada Senin (6/4) hari ini. "Tapi tersangka marah, mengucapkan kata-kata memprovokasi dan akhirnya menyerang personil."


Sebelumnya, sejumlah warga daerah kumuh di Kota Quezon Manila melakukan protes di sepanjang jalan raya dekat rumah- rumah mereka. Warga-warga tersebut mengklaim bahwa mereka belum menerima paket makanan dan pasokan bantuan lainnya sejak lockdown dimulai lebih dari dua minggu lalu.

Setelah adanya aksi massa tersebut, Duterte pun mengeluarkan peringatan. Ia juga mengingatkan supaya tak ada yang melawan pemerintahannya saat ini.

"Ini menjadi peringatan untuk semuanya. Ikuti pemerintah saat ini karena kini adanya peraturan sangat penting bagi kita saat ini," tutur Presiden Duterte dalam pidato nasional yang disiarkan di televisi pada Rabu (1/4) pekan lalu, dilansir Al Jazeera. "Lalu jangan sampai ada yang membahayakan petugas kesehatan dan para dokter, karena itu adalah kejahatan serius. Perintah saya kepada polisi dan militer, jika ada yang membuat masalah, dan hidup mereka dalam bahaya: tembak mati mereka."

Sementara itu, melansir situs worldometer pada hari ini, Filipina telah melaporkan adanya 3.660 kasus corona. Dari jumlah tersebut, 163 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia, dan 73 orang di antaranya dinyatakan sembuh.

Sedangkan di tingkat global, wabah virus corona kini telah menjangkit 1.286.294 orang di berbagai belahan dunia. Dari jumlah tersebut, 271.882 orang dinyatakan telah sembuh, dan 70.446 orang dinyatakan meninggal dunia.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait