Rencana penguburan sementara mulai dipertimbangkan mengingat kondisi kamar mayat yang ada di kota saat ini hampir penuh namun belum ada kesepakatan pasti dimana jenazah akan dimakamkan.
- Zodiak Yanuarita
- Selasa, 07 April 2020 - 16:15 WIB
WowKeren - Pejabat Kota New York mulai memikirkan rencana darurat jika kamar mayat tak lagi mampu menampung pasien meninggal akibat corona. Tidak menutup kemungkinan, jenazah tersebut akan dimakamkan di tanah publik.
Walikota Bill de Blasio menyebutkan jika kamar mayat benar-benar tidak mampu lagi menampung. maka kota itu akan mempertimbangkan pemakaman sementara. "Ini akan sangat sulit tetapi kami memiliki kapasitas,” kata walikota pada konferensi pers di Brooklyn Navy Yard seperti dilansir New York Times, Selasa (7/4).
"Jika kita perlu melakukan penguburan sementara untuk dapat membawa kita melewati krisis, dan kemudian bekerja dengan setiap keluarga pada pengaturan yang sesuai, kita memiliki kemampuan untuk melakukan itu," katanya menambahkan, "Kita mungkin akan berurusan dengan penguburan sementara sehingga kita bisa berurusan dengan masing-masing keluarga nanti."
Sebelumnya, Ketua komite kesehatan Dewan Kota, Mark D. Levine, sempat menghebohkan publik ketika melalui media sosialnya ia menyebut jika pemeriksa medis sedang mencari untuk membuat kuburan massal sementara di taman umum.
"Parit akan digali untuk 10 peti mati secara berjejer," ujar Mark Levine seperti dikutip Sky News, Selasa (7/4). "Hal itu akan dilakukan dengan cara yang bermartabat, tertib, dan sementara. Tetapi akan sulit bagi warga NY untuk menerimanya."
Hal ini pun dibantah dengan tegas oleh Bill. Melalui sekretaris persnya, Freddi Goldstein, mengatakan bahwa jika memang langkah semacam itu diperlukan, kota itu akan mengubur orang di Pulau Hart di Bronx.
Sementara itu, kantor pemeriksa medis kota menyebut jika untuk saat ini kapasitas kamat mayat masih memadai. Sehingga belum ada keputusan akhir untuk menggunakan penguburan sementara.
(wk/zodi)
