Tepat Waktu Lockdown, Selandia Baru Hanya Catat 1 Kematian Akibat Virus Corona
Dunia

Pemerintah Selandia Baru dianggap berhasil mengalahkan pandemi virus corona (COVID-19) di negaranya setelah melakukan lockdown secara tepat waktu.

WowKeren - Pemerintah Selandia Baru dianggap berhasil mengalahkan pandemi virus corona (COVID-19). Pasalnya, negara ini telah mencatat penurunan signifikan kasus orang yang terinfeksi virus corona.

Dilansir People hingga Kamis (9/4), Selandia Baru telah mencatat total 1.210 orang positif COVID-19. Namun dari jumlah tersebut, korban meninggal dunia akibat virus corona di Selandia Baru hanya satu orang.

Kecilnya angka kematian ini diyakini karena keputusan pemerintah yang melakukan lockdown secara tepat waktu sejak 23 Maret lalu. Kala itu, virus corona di Selandia Baru baru mencapai sekitar 100 kasus.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern langsung memutuskan sudah waktunya bagi negaranya untuk melakukan tindakan serius melawan COVID-19. Ia langsung memerintahkan agar seluruh wilayah di Selandia Baru melakukan lockdown dan pembatasan yang ketat bagi masyarakat.

Rupanya, Jacinda belajar dari peristiwa yang terjadi di Italia. Pada awalnya, Italia juga hanya mencatatkan sedikit kasus virus corona. Akibat pemerintah tidak langsung melakukan langkah lockdown, langsung terjadi lonjakan kasus hingga angka kematian yang begitu tinggi di Italia.


"Kami saat ini memiliki 102 kasus," kata Jacinda Ardern seperti dilansir dari The Washington Post, Kamis (8/4). “Tapi Italia juga pernah berada di situasi ini.”

Sepuluh hari sudah sejak Selandia Baru menerapkan lockdown, hasilnya cukup mengejutkan. Negara yang berpenduduk 4,7 juta ini berhasil menekan korban virus corona secara signifikan, yaitu satu orang meninggal dari 1.210 pasien.

Selain itu, setiap hari jumlah kasus baru juga mengalami penurunan. Peningkatan kasus satu hari tertinggi terjadi pada 2 April dan empat hari kemudian pada Senin (6/4). Jumlah kasus baru terus menurun menjadi 67 orang, lalu turun lagi pada hari Selasa (7/4) menjadi 54 orang, dan 50 orang pada hari Rabu (8/4).

Sebagian orang yang baru kembali perjalanan internasional juga tidak terdeteksi tertular virus corona. Hal ini diduga akibat kemampuan melacak Selandia Baru yang cukup cepat lantaran populasi negara ini begitu kecil. Setelah dilacak, orang yang baru saja dari perjalanan internasional memang langsung diperiksa dan dikarantina.

Para ahli pun mengapresiasi langkah Pemerintah Selandia Baru yang dinilai cepat dan sigap dalam penanganan kasus virus corona. Selandia Baru dinilai telah memperlambat penyebaran dan meratakan kurva kasus virus corona. “Negara-negara lain telah mengalami peningkatan bertahap, tetapi pendekatan Selandia Baru justru sebaliknya," jelas Michael Baker, seorang profesor kesehatan masyarakat di Universitas Otago di Selandia Baru.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait