Cara Unik Spanyol Rayakan Paskah Saat Lockdown Corona: Pasang Musik Religi dan Nyanyi Dari Balkon
thelocal.es
Dunia

Perayaan Paskah di Andalusia, Spanyol, tahun ini dibatalkan karena pandemi corona. Pihak otoritas setempat berjanji bahwa perayaan Paskah akan tetap diadakan, namun pada bulan September 2020 mendatang.

WowKeren - Spanyol harus merayakan Pekan Suci Paskah tahun ini di tengah lockdown atau isolasi wilayah karena pandemi virus corona (Covid-19). Biasanya, Pekan Paskah dirayakan besar- besaran di wilayah terpadat Spanyol, Andalusia. Namun tidak tahun ini.

Di Andalusia, Paskah bisa disebut lebih penting dibandingkan Hari Raya Natal. Di Hari Raya tersebut, parade dengan cahaya lilin hingga kendaraan hias berusia berabad-abad meluncur di jalanan yang udaranya penuh oleh dupa.

Sayangnya, perayaan Paskah di Andalusia tahun ini dibatalkan. Pihak otoritas setempat berjanji bahwa perayaan Paskah akan tetap diadakan, namun pada bulan September 2020 mendatang.

Untuk tetap bisa merayakan Paskah di tengah pandemi corona ini, orang-orang Spanyol pun menemukan cara unik. Melansir AFP pada Jumat (10/4) hari ini, banyak warga Spanyol yang menyetel musik religi keras-keras dari balkon rumah mereka. Ada juga yang menonton video parade Paskah tahun lalu untuk mengobati kerinduan mereka.


Meski parade di jalanan dibatalkan, namun ada satu prosesi yang masih bisa dilakukan warga dari rumah, yaitu menyanyikan "saeta" di balkon masing-masing. Sebagai informasi, "saeta" adalah doa flamenco pendek yang biasa dinyanyikan dan populer di wilayah barat daya Andalusia.

Biasanya, "saeta" dinyanyikan saat patung Yesus Kristus dan Perawan Maria lewat di jalanan. Namun tahun ini, warga menyanyikan "saeta" di hadapan jalan-jalan yang kosong.

Sementara itu, seorang Pastor Katolik bernama Pablo Murillo mengaku merayakan Pekan Suci dalam "pengasingan". Murillo tinggal di dekat rumah sakit terbesar di Seville dan setiap malam tetangganya menyetel "marchas" dari balkoni mereka setelah memberikan tepuk tangan untuk para petugas kesehatan pada pukul 20.00.

"Marchas" adalah komposisi musik yang terdiri dari instrumen angin dan drum yang biasanya mengiringi kendaraan hias. "Anak tertuaku yang berusia 12 tahun meletakkan speaker di dalam kamar mandi, dan mandi sambil mendengarkan 'marchas' Pekan Suci," ungkap Murillo.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru