Erupsi, Begini Sejarah Kelam ‘Kelahiran’ Gunung Anak Krakatau
Nasional

Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi pada Jumat (10/4) malam, simak sejarah panjang nan kelam bagaimana lahirnya salah satu gunung teraktif di Indonesia ini.

WowKeren - Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi pada Jumat (10/4) malam hingga Sabtu (11/4) dini hari tadi. Erupsi ini telah memicu kepanikan warga yang tinggal di sekitar pesisir pantai di Kabupaten Serang dan Pandeglang, Banten.

Warga setempat dikabarkan panik dan langsung berlarian menjauh dari pantai. Beberapa warga bahkan mengaitkan erupsi Gunung Anak Krakatau dengan suara dentuman misterius yang terdengar di sekitar Jabodetabek sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, Sabtu (11/4).

Bukan tanpa sebab masyarakat begitu panik. Pasalnya, Gunung Anak Krakatau menjadi salah satu gunung paling aktif di Indonesia. Sejarah kelam turut mewarnai kelahiran gunung ini.

Gunung Anak Krakatau ini terbentuk setelah “ibunya”, yakni Gunung Krakatau lenyap setelah meletus dengan dahsyat. Letusan Gunung Krakatau sendiri terjadi pada 26-27 Februari 1883 silam.

Kala itu, letusan Gunung Krakatau begitu maha dahsyat. Bahkan, letusan tersebut disebut-sebut memiliki daya ledak 30 ribu kali bom atom Hiroshima yang dijatuhkan di Jepang.


Tidak hanya letusan yang dahsyat, Gunung Krakatau saat itu juga mengakibatkan tsunami setinggi 40 meter. Bahkan, letusan Gunung Krakatau telah menyebabkan lenyapnya sebagian besar pulau di sekelilingnya.

Peristiwa tersebut disebutkan menjadi letusan gunung api paling mematikan dan merusak sepanjang sejarah dunia. Tercatat, bencana alam tersebut telah menewaskan sekitar 36 ribu jiwa.

Bahkan, dampak letusan Gunung Krakatau tak hanya dirasakan masyarakat Indonesia, tetapi juga dunia. Suara dentuman letusannya terdengar hingga Australia dan Afrika.

Dunia bahkan menjadi gelap menjadi dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari disebutkan redup seakan tak ingin menampakkan sinarnya hingga satu tahun berikutnya. Hamparan debu juga tampak di langit Norwegia hingga New York.

Setelah 40 tahun berlalu sejak letusan maha dahsyat tersebut, Gunung Anak Krakatau mulai menampakkan dirinya pada 1927. Kecepatan pertumbuhan gunung ini sekitar sekitar 0,5 meter (20 inci) per bulan. Setiap tahunnya, ia menjadi lebih tinggi 4-6 meter dan lebih lebar 12 meter.

Saat ini, ketinggian Gunung Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut. Sedangkan sang 'ibu', Gunung Krakatau sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru