Dalam beberapa hari terakhir, Gunung Anak Krakatau menunjukkan aktivitasnya. Di antaranya tercatat telah erupsi sebanyak 9 kali sejak 2 Agustus 2022, bahkan terlihat sinar api.
Dalam beberapa hari terakhir, Gunung Anak Krakatau menunjukkan aktivitasnya. Menanggapi hal ini, Kementerian ESDM pun mengingatkan masyarakat untuk waspada dan tidak berkegiatan dalam radius tertentu.
Pada Rabu (29/6) hari ini, Gunung Anak Krakatau dilaporkan kembali mengalami erupsi. Adapun erupsi pada hari ini berlangsung sebanyak 2 kali, di pagi dan sore hari.
Polda Banten menyatakan akan memantau perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau agar wisatawan merasa aman dan nyaman. Masyarakat sendiri diminta untuk terus menerapkan protokol kesehatan.
Badan Geologi serta BMKG kompak menyatakan bahwa aktivitas Gunung Anak Krakatau telah mereda, meski statusnya masih berada di level III alias Siaga. Masyarakat pun masih diminta untuk tetap waspada.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan stakeholder terkait guna menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.
Sebelumnya, PVMBG dan Badan Geologi telah menyatakan bahwa status Gunung Anak Krakatau naik level dari Waspada menjadi Siaga. Peningkatan status ini pun terjadi di tengah arus mudik Lebaran 2022.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana, mengungkapkan daerah mana saja yang rawan terancam tsunami akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau.
Sebelumnya, status Gunung Anak Krakatau telah ditingkatkan ke level III atau Siaga lantaran aktivitasnya yang semakin aktif. Kini PVMBG melaporkan update dari status gunung tersebut.
Diketahui, banyak masyarakat yang mudik menggunakan layanan kapal penyeberangan dari Pelabuhan Merak Banten ke Bakauheni Lampung menjelang Idul Fitri 2022.
BMKG meminta masyarakat waspada terhadap ancaman gelombang tinggi hingga tsunami di tengah meningkatnya aktivitas Anak Krakatau. Pemda dan BPBD juga diminta siap siaga.
Gunung Anak Krakatau belum lama ini kembali menunjukkan aktivitasnya yang meningkat, bahkan statusnya pun telah naik menjadi Level III. Meski demikian, bagi pemudik yang hendak melintasi Selat Sunda, masih terbilang aman.
Polda Banten telah menerima surat bernomor 184.Lap/GL.05/BGL/2022 dari Badan Geologi Kementerian ESDM pada Minggu (24/4) terkait peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau.
Gunung Anak Krakatau kembali menunjukkan peningkatan aktivitas sehingga statusnya kini menjadi siaga. Warga dan wisatawan pun diperingatkan untuk tidak mendekat.
Erupsi Gunung Anak Krakatau ini memiliki tinggi kolong abu bervariasi, mulai sekitar 500 meter hingga 1.500 meter di atas puncak gunung. Dari pantauan Pantauan CCTV Gunung Anak Krakatau 22 April 2022 pukul 23.54 WIB, lava pijar masih terlihat.
Diketahui, aktivitas Gunung Anak Krakatau mulai meningkat sejak Kamis (3/2) lalu. Meski demikian, gunung berapi tersebut masih berstatus Level II atau Waspada.
Gunung Anak Krakatau dalam dua hari terakhir ini menunjukkan aktivitasnya dengan meluncurkan abu vulkanik. Atas hal ini, BMKG pun memperingatkan akan potensi gelombang tinggi.
Setelah erupsi yang terjadi pada Kamis (3/2) kemarin, pada Jumat (4/2) hari ini, Gunung Anak Krakatau kembali meluncurkan abu vulkanik sebanyak 2 kali. PVMBG pun memberikan peringatan untuk selalu waspada.
Gunung Anak Krakatau sendiri saat ini diketahui tengah berada pada status level 2 atau Waspada. Badan Geologi mencatat semburan abu vulkanik itu terjadi pada Kamis (3/2) hari ini.