BMKG Waspadai Potensi Terjadinya Gelombang Tinggi Imbas Erupsi Gunung Anak Krakatau
Unsplash/Silas Baisch
Nasional

Gunung Anak Krakatau dalam dua hari terakhir ini menunjukkan aktivitasnya dengan meluncurkan abu vulkanik. Atas hal ini, BMKG pun memperingatkan akan potensi gelombang tinggi.

WowKeren - Dalam dua hari terkahir, Gunung Anak Krakatau (GAK) dilaporkan meluncurkan abu vulkanik. Aktivitas pertama ini terjadi pada Kamis (3/2) kemarin, dengan meluncurkan abu vulkanik dengan ketinggian 200 Km.

Kemudian pada Jumat (4/2) hari ini, Gunung Anak Krakatau bahkan mengalami erupsi sebanyak dua kali. Pertama terjadi pada pukul 10.25 WIB dengan ketinggian 800 Km. Kemudian disusul erupsi kedua pada pukul 12.46 WIB dengan ketinggian 1000 meter.

Kini, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mewaspadai potensi gelombang tinggi imbas aktivitas Gunung Anak Krakatau pada Jumat (4/2) hari ini. Rahmat lantas meminta warga yang berada di sekitar Selat Sunda untuk menghindari daerah pantai lantaran potensi gelombang tinggi. Namun ia tidak mengungkapkan tinggi gelombang yang disebabkan erupsi GAK tersebut.

"Imbauan gelombang tinggi terbatas di Selat Sunda. Sejauh ini belum ada potensi tsunami akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau," ungkap Rahmat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (4/2).


Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan alasan pihaknya tidak bisa memberikan angka rinci terkait ketinggian gelombang air laut akibat aktivitas gunung api itu. Menurutnya, BMKG belum bisa memprediksi ketinggian gelombang, pasalnya hal tersebut berbeda dengan prediksi ketinggian gelombang jika terjadi gempa atau perubahan cuaca.

"Kalau prediksi tsunami, gelombang tinggi, itu ada modellingnya dari BMKG. Tapi kalau gunung api belum ada modelnya, jadi masih sebatas imbauan-imbauan saja," papar Rahmat.

Meski demikian, Rahmat menuturkan bahwa saat ini pihaknya masih mewaspadai potensi gelombang tinggi dan tsunami akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau. Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait status Gunung Anak Krakatau, terlebih statusnya saat ini waspada, maka dari itu terus dipantau oleh pihaknya.

Sementara itu, beredar pesan kewaspadaan akan bahaya gelombang tinggi dari BMKG di media sosial. Hal ini lantas dibenarkan oleh Kepala BMKG Stasiun Geofisikan Tangerang, Suwardi. Suwardi menuturkan hal ini dilakukan untuk memberikan peringatan dini dan kewaspadaan bagi masyarakat di pesisir Selat Sunda, terutama wilayah Banten.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait