PM Selandia Baru Potong 20 Persen Gajinya Selama Setengah Tahun Demi Bantu Warga Terdampak Corona
Getty Images
Dunia

Perdana Menteri Jacinda Ardern memperkirakan bahwa jumlah pengangguran akan meningkat lantaran perlambatan ekonomi domestik bahkan global akibat pandemi COVID-19 ini.

WowKeren - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, rupanya memutuskan untuk memotong 20 persen gajinya, gaji para menteri, serta gaji kepala lembaga pemerintahan selama enam bulan ke depan. Langkah tersebut dilakukan Jacinda Ardern demi membantu perekonomian warga Selandia Baru yang terdampak virus corona (COVID-19).

Dilansir Daily Mail pada Kamis (16/4), pemerintahan Ardern juga memperkirakan bahwa jumlah pengangguran akan meningkat lantaran perlambatan ekonomi domestik bahkan global akibat pandemi COVID-19 ini. "Ini adalah hal di mana kami bisa mengambil tindakan dan itu lah mengapa kami melakukannya," tutur sang Perdana Menteri.

"Kami menyadari warga Selandia Baru bergantung pada subsidi upah mengalami pemotongan gaji dan sebagian kehilangan pekerjaan akibat dari pandemi global," lanjutnya.

Menteri Keuangan Selandia Baru, Grant Robertson, menuturkan bahwa pemerintah akan mengizinkan kegiatan perekonomian beroperasi kembali dengan sejumlah syarat jika kebijakan lockdown akan dilonggarkan. Robertson menuturkan anggaran negara tahunan yang akan diumumkan 14 Mei mendatang akan terfokus pada pemulihan perekonomian.

"Ini akan mencakup pendanaan untuk menekan biaya agar menjaga negara tidak goyah. Kami akan mencurahkan seluruh kemampuan dan sumber daya untuk melakukan pemulihan ini," kata Robertson.


Selandia Baru sendiri dianggap sebagai salah satu negara dnegan langkah terbaik dan tanggap dalam merespons penyebaran wabah corona. Bahkan sebelumnya, Jacinda Ardern dengan tegas menolak usulan pelonggaran lockdown di negaranya meskupun angka penularan virus corona terus mengalami penurunan selama beberapa pekan terakhir.

Menurutnya, warga Selandia Baru telah sukses menekan angka penyebaran COVID-19 selama beberapa waktu terakhir, dan ia tak ingin menyia-nyiakan hal tersebut maupun mengambil risiko besar dengan melonggarkan lockdown.

"Kami relatif sukses - saya tidak ingin menyia-nyiakan keberhasilan itu atas pengorbanan yang telah dilakukan oleh warga Selandia Baru," ujar Jacinda. "Tujuan kami harus berjalan lebih awal dan bekerja keras, sehingga kami bisa melonggarkan lockdown dengan percaya diri."

Dilaporkan bahwa dalam dua pekan terakhir, Selandia Baru telah mencatat penurunan signifikan kasus penyebaran COVID-19. Hasil itu diperoleh setelah pemerintah secara ketat melarang warga keluar rumah dan melakukan pertemuan publik.

Pada Selasa (14/4) lalu, Selandia Baru hanya mencatat delapan kasus baru sehingga total menjadi 1,072 kasus. Selandia Baru mencatat penambahan kasus harian terendah selama lebih dari tiga minggu terakhir.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait