Sujiwo Tejo Enggan Ucapkan Duka Cita Atas Kepergian Didi Kempot, Ternyata Ini Alasannya
Instagram/president_jancukers
Selebriti

Sujiwo Tejo menuliskan pendapat tentang berita meninggalnya Didi Kempot yang dipenuhi dengan ucapan turut berduka cita. Bagi Sujiwo, ucapan turut berduka cita itu kurang benar.

WowKeren - Kabar duka datang dari industri musik Tanah Air. Musisi campursari Didi Kempot meninggal dunia pada hari ini, Selasa (5/5) di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah sekitar pukul 7:30 WIB. Kabar tersebut langsung menjadi bahan pembicaraan pengguna media sosial hingga tagar #SobatAmbyarBerduka menjadi salah satu trending topic Twitter Indonesia.

Budayawan Indonesia, Sujiwo Tejo turut berduka atas kepergiaan musisi yang dijuluki "The Godfather of Broken Heart" itu. Menariknya, Sujiwo Tejo bukan mengucapkan duka seperti kebanyakan orang pada umumnya, melainkan diganti dengan "sampai jumpa".

"Hmmmmm...enak banget kamu Loro Didi Kempot.. sudah pergi duluan.. sementara kita masih gedebugan saling tuduh di dunia... hmmmm... selamat jalan .. hmmm...sampai jumpa... hmmm ... #utangRasa ..." bunyi cuitan Sujiwo Tejo.

"Turut berduka cita? Berarti dunia ini sesuatu banget sehingga kematian menjadi kesedihan? Ud sejak 10 tahun lebih aku gak pernah ngucapin duka cita pada kematian.. cuma met jalan .. sampai jumpa.. #utangRasa .." sambungnya.

Bukan tanpa alasan, pria berusia 57 tahun ini menilai dalam ucapan duka sama sekali tidak menggambarkan rasa kehilangan. Sujiwo Tedo juga berpendapat bahwa dunia bukanlah sesuatu yang menyedihkan untuk ditinggalkan.


"Ya karena setelah kupikir2 dalam kalimat 'Innalillahi .. dst' tak terkandung sama sekali ucapan 'Turut Berduka Cita'.. yg ada cuma penegasan bahwa kita ini 'dari Tuhan KEMBALI ke Tuhan'. Dunia bukanlah sesuatu banget yg sangat menyedihkan kalau ditinggal," tambahnya.

Di cuitan selanjutnya, Sujiwo Tedo membahas ucapan "turut berduka cita" yang merupakan sebuah korupsi. Ia juga mengingatkan agar keluarga yang ditinggalkan mendiang harusnya tidak diajak untuk berduka cita.

"Menurutku korupsi itu berakar dari ucapan 'turut berduka cita' pada kematian. Dgn ucapan dan mindset itu orang jadi memberhalakan dunia. Inilah sumber korupsi," lanjutnya.

"Justru keluarganya kita ajak utk tidak berduka cita, untuk tidak memberhalakan dunia, untuk memandang kematian bukan hal yang menyedihkan .. Korupsi akan terkikis kalau manusia tak memberhalakan dunia.. kita mulai dgn revolusi tak mengucap 'turut berduka cita' pd kematian," tulisnya lagi.

Di akhir cuitannya, Sujiwo Tejo penasaran dengan yang mengubah ucapan "turut berduka cita" menjadi sesuatu hal yang sedih. Padahal menurut pengalamannya, kematian disambut dengan ceria.

"Betul.. aku juga masih penasaran siapa yg ngubah 'Innalillahi .. dst' dari Tuhan kembali ke Tuhan jadi 'turut berduka cinta'.. padahal adat berbagai suku dulunya menyambut kematian dengan ceria, dengan pesta, baju warna warni.. BUKAN HITAM!!!!!" pungkasnya.

(wk/tria)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru