Heboh Temuan Kasus Pasien Corona Terinfeksi Dua Kali, Ini Kata WHO
Getty Images
Dunia

Heboh temuan baru adanya kasus pasien virus corona (COVID-19) yang terinfeksi hingga dua kali, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beri penjelasan kemungkinan penyebabnya.

WowKeren - Berbagai fakta maupun temuan seputar virus corona (COVID-19) masih terus bermunculan. Yang terbaru adalah mengenai kabar adanya pasien COVID-19 yang telah sembuh kemudian bisa terinfeksi kembali.

Temuan tersebut tentunya cukup meresahkan masyarakat dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantas angkat berbicara mengenai adanya kasus pasien sembuh dari virus corona kemudian dinyatakan positif kembali.

Menurut WHO, hal tersebut kemungkinan besar hanyalah bentuk hasil positif palsu (false positive) pada tes saja sehingga masyarakat tidak perlu panik. Pasalnya, orang yang baru dinyatakan sembuh dari COVID-19 kemungkinan besar masih memiliki sisa-sisa virus di paru-paru semasa fase penyembuhan.

”Sejauh yang kami tahu, dan ini berdasarkan data terkini, kelihatannya pasien tersebut mengeluarkan sisa material dari paru-paru,” ungkap sebuah sumber dari WHO kepada AFP, seperti dilansir dari The Sun pada Jumat (8/5). “Sebagai bagian dari fase penyembuhan.”

Kabar terkait adanya pasien virus corona yang terinfeksi kembali berdasarkan laporan dari Korea Selatan. Dilaporkan jika sudah ada lebih dari 100 orang di Korea Selatan yang kembali mendapat hasil positif dalam pemeriksaan virus corona.


Padahal, sebelumnya pasien-pasien tersebut telah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Meski WHO telah menyatakan kemungkinan penyebabnya sebagai false positive, namun WHO beserta negara yang bersangkutan berjanji akan terus melakukan investigasi guna mengetahui kebenaran temuan tersebut.

”Kami membutuhkan koleksi sampel yang sistematis dari pasien yang pulih untuk lebih memahami berapa lama mereka melepaskan virus hidup,” ujar sumber dari WHO. “Kami juga perlu memahami apakah ini berarti mereka dapat menularkan virus kepada orang lain, karena memiliki virus hidup tidak selalu berarti dapat menularkannya ke orang lain.”

Tentunya temuan pasien yang mendapat hasil positif untuk kedua kalinya meresahkan masyarakat lantaran berpotensi memicu gelombang kedua wabah corona. Jika hal tersebut terjadi, maka kemungkinan mengakhiri lockdown akan berubah dan menjadi semakin panjang.

Bahkan, kemungkinan seseorang dapat terinfeksi virus corona hingga dua kali juga akan mempersulit proses pembuatan vaksin. Pasalnya, saat seseorang sembuh dari COVID-19, tubuhnya secara otomatis membentuk antibodi dalam sepekan setelah infeksi.

Antibodi tersebut memberi kekebalan, meski tidak jelas betul seberapa kuat dan lama kemampuannya menangkal infeksi. Namun, hal itu justru membuat vaksin tidak akan manjur jika sampai orang terinfeksi kedua kali lantaran sistem kekebalan tubuh sudah berbeda dengan yang baru terkena sekali.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru